Pemkot Surakarta Bongkar TPS pada 2019
Surakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), akan menutup seluruh tempat pembuangan sampah sementara (TPS) pada 2018. Sampah dari rumah tangga nantinya langsung diangkut ke tempat pembuangam akhir (TPA) Putri Cempo Mojosongo.
"Selama ini, kondisi TPS selalu tidak terawat. Sampah yang terkumpul, juga sering melebar ke badan jalan," ujar Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, Senin (17/12). Akhirnya, membuat lingkungan sekitar TPS tak sehat dan tampak kotor.
Hingga kini masih tersisa lima TPS yang aktif. Semuanya berada di Bonoloyo, Kerten, Mojosongo, Jebres, Jalan Transito, serta Kadipiro. Lahannya, kelak digunakan sebagai ruang terbuka hijau (RTH).
Usai menutup seluruh TPS, terang Rudy, pemkot memberikan pengetahuan soal sampah kepada masyarakat. Kemudian, warga mengelolanya secara mandiri. "Kami ingin masyarakat memahami sifat dan jenis-jenis sampah," jelasnya.
Pun sebagai pengganti pembongkaran TPS, pemerintah menyiapkan gerobak motor di tiap kelurahan. Kendaraan tersebut, dianggap lebih efektif dan efisien dibandingkan gerobak sampah dorong.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surakarta, Sri Wardhani Poerbowidjojo, menyatakan, pengelolaan sampah yang sebelumnya diterapkan mengganjal Kota Bengawan untuk mendapat Penghargaan Adipura.
Karenanya, Pemkot Surakarta sudah membongkar 53 dari 58 TPS yang ada. DLH juga menggalakkan program bank sampah di tiap wilayah. "Sekarang sampah TPA Putri Cempo juga mulai digarap. Jadi, masalah sampah mulai tertangani," lanjut dia.
Sri berkeyakinan, pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) TPA Putri Cempo bakal menyelesaikan masalah pengelolaan sampah di Kota Surakarta, bila sudah beroperasi.