Pemkot Semarang Ingin Bangun Jalan Layang Anyar
Semarang - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah (Jateng), berencana membangun jalan layang di Kecamatan Pedurungan. Sehingga, arus lalu lintas bisa lebih lancar.
Nantinya, Jalan Fatmawati akan tembus langsung ke Soekarno-Hatta. Juga untuk arah kendaraan dari Mranggen ke Kota Semarang dan dari Jalan Brigjen Sudiarto ke Majapahit.
"Kita upayakan realisasi 2021," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Semarang, Iswar Aminudin, baru-baru ini. Jalan layang menjadi pilihan, lantaran tiada perlintasan sebidang di persimpangan Pedurungan.
"Detail Engineering Design (DED) sudah ada. Mudah-mudahan tahun depan pemkot punya duit. Kita anggarkan untuk pembebasan lahan," imbuh dia.
Pembangunan jalan layang rencananya dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Akan berdiri dekat Mapolsek Pedurungan. Modelnya diprediksi seperti Jalan Layang Kalibanteng.
Pemkot pun berencana membangun jalan lingkar luar (Semarang outer ring road/SORR). Belum jelas apakah berupa tol atau jalan umum. Pangkalnya, dibiayai dan menjadi keputusan pemerintah pusat.
Kendati begitu, infrastruktur tersebut bakal menghubungkan Banyumanik-Gunungpati-Mijen-Tugu-Kaligawe-Pedurungan-Ketileng. Dus, tak perlu lagi melalui dalam kota.
Harga Tanah
Meski baru gagasan akses anyar, harga tanah di Pedurungan mulai naik. "Tanah-tanah yang mendekati lokasi, jadi mahal," ucap Camat Pedurungan, Kukuh Sudarmanto.
Harganya kini sekitar Rp4 juta per meter. Sedangkan yang jauh dari jalan raya, seperti di Kelurahan Tlogomulyo, menembus Rp1,5 juta-Rp2 juta per meter. Sebelumnya hanya Rp300 ribu per meter.
Sebelum Jalan Layang Pedurungan terbangun, telah berdiri beberapa pusat keramaian. Bahkan, pemkot juga segera dibangun Semarang Expo di sana.