Pemkot Semarang Fokus Bangun Infrastruktur
SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah (Jateng), mengalokasikan anggaran infrastruktur sebesar Rp52 triliun dalam lima tahun ke depan. Diklaim untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Apalagi, pemerintah pusat mencanangkan percepatan pembangunan ekonomi di Kendal-Semarang-Salatiga-Demak-Grobogan (Kedungsepur). Sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2019.
"Presiden Joko Widodo menugaskan pertumbuhan ekonomi Jateng mencapai tujuh persen. Salah satu kontribusi, tentunya berasal dari Semarang," ucap Sekretaris Daerah Kota Semarang, Iswar Aminudin.
Baca juga:
Kota Semarang Berencana Bangun LRT di 2019
Wacana LRT Semarang Masuk Tahap Pembiayaan
Dia melanjutkan, investasi merupakan kunci mewujudkan misi Kota Semarang sebagai sentra perdagangan dan jasa. Namun, perlu ditopang infrastruktur yang memadai.
Dirinya menilai, "Kota Atlas" memiliki beberapa potensi dari sisi geografis. Terlebih, jalur masuknya tergolong lengkap. Dari Pelabuhan Tanjung Emas, tol Trans Jawa, Bandara Ahmad Yani, hingga stasiun kereta api.
Sumber pendanaan infrastruktur tak sekadar berasal dari kocek daerah. Bisa bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), dan lainnya.
"Untuk pendanaan, lebih ke KPBU. Sehingga, pertumbuhannya bisa saling menguntungkan dengan pihak swasta," ujarnya.
Lintas rel terpadu (LRT) sepanjang 78,3 kilometer. Salah satu megaproyek di Kota Semarang. Bakal mencakup sembilan koridor dengan nilai investasi Rp14,76 triliun.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan menjadi penyedia fasilitas penyiapan proyek itu. Pemkot Semarang telah bersurat untuk pendampingan tahap penyiapan, transaksi, dan konstruksi.
"Tahun depan, kita akan outline business case (OBC) dan bentuk KPBU. Sehingga, 2021 bisa mulai pembangunan," kata Iswar, menyitir Bisnis.