Pemkab Gunungkidul Pastikan Harga dan Stok Bahan Pokok Aman hingga Idulfitri

Pemkab Gunungkidul Pastikan Harga dan Stok Bahan Pokok Aman hingga Idulfitri Bupati Gunungkidul bersama TPID DIY memantau harga dan stok bahan pokok di Pasar Argosari. Foto: gunungkidulkab.go.id

Gunungkidul, Pos Jateng – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul memastikan harga dan ketersediaan kebutuhan bahan pokok aman hingga Idulfitri. Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan, pihaknya berupaya menekan kenaikan harga pasar agar tidak terlalu tinggi.

“Kami bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY melakukan pemantauan secara langsung, baik stok bahan pokok dan kenaikan harga,” katanya, di sela-sela pemantauan harga dan stok bahan pokok di Pasar Argosari Wonosari, dilansir dari gunungkidulkab.go.id, Senin (4/4).

Sunaryanta menambahkan, pihaknya juga memastikan stok dan distribusi bahan pangan di Gunungkidul hingga Idulfitri nanti dipastikan aman.

“Stok dan distribusi bahan pokok aman sampai Idulfitri,” paparnya.

Kepala Seksi Distribusi Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan (Disdag) Gunungkidul, Sigit Haryanto menjelaskan, kenaikan harga sejumlah komoditas bahan pokok dipicu permintaan yang tinggi di awal bulan Ramadan.

“Permintaan di awal Ramadan ini sangat tinggi sehingga memicu kenaikan harga. Hari ini, harga cabai rawit naik menjadi Rp 30 ribu dari yang sebelumnya Rp 20 ribu per kilogram, begitu juga cabai rawit merah dari Rp 40 ribu menjadi Rp 50 ribu per kilogram. Untuk kenaikan harga komoditas bahan pokok selain cabai masih terbilang wajar, ” terang Sigit.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Sekretariat Daerah (Setda) DIY, Tri Saktiyana mengatakan, di Gunungkidul kenaikan paling signifikan terjadi pada minyak goreng, baik kemasan maupun curah. Telur dan daging ayam juga terpantau mengalami kenaikan.

“Harga minyak goreng masih berkisar antara Rp 20 ribu sampai dengan Rp 25 ribu per liter. Telur ayam mengalami kenaikan dari Rp 20 ribu menjadi Rp 21 ribu per kilogram. Dan harga daging ayam terpantau naik cukup tinggi dari yang sebelumnya 35 ribu rupiah menjadi 38 ribu per kilogram,” kata Tri.