Pembangunan Jalan Layang Purwosari Belum Jelas
Surakarta - Rencana pembangunan jalan layang (flyover) Purwosari, Kota Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), terancam tak dikerjakan pada 2018. Soalnya, pengerjaan flyover Manahan tak kunjung rampung.
"Kalau flyover Manahan sudah selesai, yang Purwosari bisa dikerjakan," ujar Kepala Seksi Perencanaan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Laely Fitria.
Bila flyover Purwosari dibangun dan proyek jalan layang Manahan belum rampung, dikhawatirkan akan menyebabkan kemacetan parah. Hal itu, menjadi dasar penundaan pembangunan flyover Purwosari.
Sebagai informasi, BBPJN VII mulanya merencanakan pembangunan jalan layang Purwosari dikerjakan akhir 2018. Proyek ini, bertujuan mengurai kemacetan lalu lintas di perlintasan sebidang Purwosari.
"DED (detail engineering design) termasuk persyaratan lain, seperti andalalin (analisis dampak lalu lintas) dan lingkungan sudah lengkap. Jadi, sebenarnya tinggal lelang," ungkap dia.
Laely melanjutkan, pemerintah pusat terus membahas proyek tersebut sampai kini. BBPJN VII masih menunggu koordinasi lanjutan terkait perencanaan flyover tersebut.
Akibat jadwal pembangunan jalan layang Purwosari belum jelas, berdampak pada rencana pemindahan jaringan utilitas oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta. Misalnya, pemindahan jaringan pipa perusahaan daerah air minum (PDAM) yang dibangun pada 1923.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Surakarta, Endah Sitaresmi Suryandari, menyatakan, pemindahan jaringan utilitas itu menunggu kepastian pemerintah pusat.
"Sebenarnya, kami sudah siap segalanya untuk mengerjakan proyek pendampingan. DED pemindahan jaringan PDAM sudah siap," ungkapnya. Proyek ini senilai Rp9,1 miliar.
"Pemindahan pipa butuh waktu 80-90 hari. Jadi, pemindahannya harus dikerjakan sebelum flyover dibangun," tambah dia. Panjang pipa jaringan PDAM yang bakal dipindahkan mencapai 800 meter lebih.