Pekan Depan, Jateng Bahas Pencemaran Bengawan Solo
SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) segera berkoordinasi dengan instansi terkait. Membahas pencemaran Sungai Bengawan Solo.
Agenda digagas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jateng. Rencananya pertemuan berlangsung pekan depan. Tepatnya Senin (16/9).
"Kami akan bicarakan pokok masalahnya apa dan coba kami cari solusinya apa. Lalu, akan kami lakukan uji kualitas airnya," ujar Kabid Pengelolaan Sampah, Limbah B-3, Pengendalian Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan Hidup DLH Jateng, Tri Astuti, Jumat (13/9).
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Toya Wening, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, DLH Sukoharjo dan Surakarta, serta Paguyuban UMKM Etanol Polokarto dan Mojolaban Sukoharjo. Beberapa pihak yang diundang.
Terpisah, Kabid Operasi dan Pemeliharaan Jaringan BBWS Bengawan Solo, Wahyu Kusumastuti, menerangkan, pihaknya bakal menyampaikan lokasi-lokasi pencemaran. "Setelah itu, akan disusun langkah-langkah penanganan," kata dia.
Dirinya mengungkapkan, instansinya sudah menggelar Sidang Komisi dan Pleno Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai (WS) Bengawan Solo. Hasilnya, limbah etanol menjadi salah satu topik pembahasan.
Dari 28 titik pantauan, limbah alkohol dibuang di 13 lokasi. Berimbas terhadap pencemaran. Seperti Kali Pepe, Jenes, Premulung, dan Samin.
"Limbah ciu itu memang dibuang oleh industri yang belum memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Ada dua industri etanol di Sukoharjo yang diundang, dari Polokarto dan Mojolaban," tuturnya.
"Industri di Polokarto ini mengakui, belum punya IPAL. Informasinya pada 2020, akan dibangun IPAL di sana. Sehingga diharapkan tidak mencemari sungai," imbuh Wahyu, mengutip Solopos.
Gandeng Jatim
Di sisi lain, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, berencana melibatkan Pemprov Jawa Timur (Jatim). Dalam penanganan pencemaran Bengawan Solo.
Dia mengungkapkan, telah bertemu Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Kala takziah ke kediaman mendiang Presiden ketiga RI, BJ Habibie.
"Jadi, pas takziah Pak Habibie, ketemu Mbak Khofifah. Untuk bareng-bareng selesaikan (masalah Bengawan Solo)," ungkapnya, melansir laman Pemprov Jateng.
Politikus PDIP ini melanjutkan, pencemaran tersebut disebabkan "pipa siluman". Mengeluarkan limbah pabrik dan tembus di dasar sungai.
Kendati taktahu lokasi pasti pemasangan pipa siluman, Ganjar mengklaim, "Ada di beberapa tempat." Dalihnya, "Kalau nemu air ireng, abang, tiba-tiba biru, itu benar-benar tercemar."