Pedagang Online di Solo Protes Pembatasan Medsos
SURAKARTA - Pemilik toko dalam jaringan (daring) di Kota Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), terimbas kebijakan pembatasan akses media sosial (medsos). Pesanan menurun signifikan.
Seorang penyuplai pakaian di Beteng Trade Center (BTC) Surakarta, Ades, menyatakan, kesulitan berkomunikasi dengan para pelanggan sejak pembatasan berlaku. Khususnya via WhatsApp.
"Saya sadar akses medsos dibatasi itu pada Rabu (22/5) siang. Saya kirim gambar produk, gagal terus. Padahal, bisnis online perlu kirim gambar produk dari dan ke reseller," ujarnya.
Baca: Pemerintah Batasi Akses Media Sosial
Penjual ulang (reseller) pun terkena dampaknya. Sepi pesanan lantaran akses medsos dibatasi. "Mereka kirim gambar produk yang diminta, tidak bisa," ucap dia.
Stok produk juga terimbas. Pangkalnya, mayoritas barang dagangan dipasok dari Tanah Abang. Salah satu titik ricuh di Jakarta pada 21-22 Mei.
Meski bisa membeli barang dan transfer kepada pedagang di Tanah Abang, barang belum tentu bisa dikirim. Mengutip Solopos, ekspedisi tak bisa mengambil pesanan.
Keluhan serupa disampaikan penyuplai lain, Pandi Pujianto. Dia mengeluhkan turunnya pesanan dari penjual ulang. Gara-gara akses komunikasi via WhatsApp terkendala.
"Biasanya pukul 15.00, masih ramai. Tapi pada Rabu, toko agak sepi. Karena reseller pulang. Lantaran sulit memperoleh konfirmasi dari customer," kata pemilik Galery Chory ini.
Sementara, seorang penjual ulang, Ayu, terpaksa menghentikan penjualan selama sehari. Pebisnis daring baju muslim itu tak bisa berbuat banyak.
Masalah sedikit terselesaikan setelah mengunduh dan menginstal VPN. "Alhamdulilah, mendingan. Sehingga, saya bisa unggah produk-produk baru ke konsumen," tutupnya.