Pati Ingin Jadi Sentra Unggas di Jateng
Pati - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati ingin menjadi sentra perunggasan di Jawa Tengah (Jateng). Namun, peternak masih mengalami beberapa kendala.
Misalnya, kata Wakil Bupati Pati, Saiful Arifin, harga pakan yang mahal. Menyiasati masalah itu, diharapkan peternak aktif berkontribusi dalam pertemuan untuk menghasilkan keputusan strategis.
"Hal ini, dalam upaya mewujudkan pengembangan sentra perunggasan di Kabupaten Pati," ujarnya saat pertemuan kelompok ternak unggas di Aula Dinas Pertanian Pati, Rabu (31/10).
Meski begitu, menurutnya, ada beberapa potensi Pati menjadi sentra unggas. Contohnya, mantan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Sukolilo yang mengembangkan peternakan hingga skala luas, setelah kembali dari perantauan.
Safin, sapaannya, pun berharap, peternak Pati berkembang menuju kemandirian dalam industrialisasi perunggasan nasional. Sebab, berdampak terhadap peningkatan kesejahteraannya.
"Peternakan berbasis kerakyatan selain mampu menjawab kebutuhan konsumsi daging unggas, juga berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan di dalam masyarakat," jelasnya melalui siaran pers yang diterima.
Dalam kegiatan bertema "Integrasi Pengembangan Sentra Perunggasan di Kabupaten Pati" ini, dihadiri beberapa pihak terkait. Di antaranya, Dinas Pertanian Pati, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Jateng Agus Wariyanto, Dosen Universitas Diponegoro Barep Sutiyono, serta perwakilan Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak Ditjen PKH Kementan Iqbal Alim.