PA 212: Tim Jokowi Takut Kalah
Surakarta - Panitia Tablig Akbar Persaudaraan Alumni (PA) 212 Solo Raya menilai, laporan Tim Kampanye Daerah (TKD) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Surakarta salah sasaran.
Bahkan, Ketua Tim Advokasi Reaksi Cepat (TARC) Panitia Tablig Akbar PA 212 Solo Raya, M. Taufiq, menyebut, tim petahana melapor karena khawatir kalah di "kandang banteng".
"Kemarin, kan, jelas penanggung jawabnya PA 212 Solo Raya. Jadi, pasti bukan tim kampanye," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (14/1). "Kayaknya, timnya Jokowi itu takut kalah, jadinya ngawur," imbuh dia mencibir.
Baca juga:
Tablig Akbar PA 212 Solo Raya Belum Berizin
Bawaslu: Tablig Akbar Harus 'Steril' Konten Kampanye Politik
Polisi: Massa Tablig Akbar Solo Diajak Coblos Prabowo
Dirinya menerangkan, tablig akbar bukanlah kampanye politik. Sebab, kampanye digelar partai politik dan ada surat tanda terima dari pihak-pihak terkait. "Menurut deskripsi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 itu," tegasnya.
Bagi Taufiq, teriakan dan kaus "ganti presiden" sela acara juga bukan kampanye. Dalihnya, pernyataan aparat kepolisian sebelumnya. "Kalau pilih Prabowo, pilih Sandiaga, itu mungkin kampanye," ucap dia.
"Teriakan ganti presiden itu oleh polisi saja, sudah dibilang enggak bisa dipersoalkan. Kecuali, di situ pakai ganti Presiden Prabowo," sambungnya.
Sedangkan menyangkut pelaporan kepada Ketua PA 212, Slamet Maarif, TARC masih melakukan kajian. "Saya masih belum tahu soal (Slamet bagian dari tim Prabowo-Sandi) itu. Akan kami lihat, siapa yang dipanggil dan apa yang diadukan," tandas Taufiq.