Muntamah: Penghapusan skripsi dapat kurangi inovasi mahasiswa
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Muntamah, memberikan respons terhadap penghapusan skripsi pada perguruan tinggi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) beberapa waktu lalu.
Muntamah menilai, hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap kualitas pendidikan.
Ia menyebutkan, skripsi harus tetap ada. Karena skripsi dapat melatih pola pikir dan kreativitas mahasiswa sebelum mereka terjun ke dunia kerja.
“Menurut saya, skripsi itu bagus untuk melatih mahasiswa melakukan penelitian atau riset. Kalau itu dihilangkan, inovasi untuk menemukan sesuatu yang baru kan berkurang. Kalau saya tetap sepakat ada skripsi. Menurut saya, ini memang melatih calon sarjana menulis dan melakukan penelitian. Karena kalau tidak ada penelitian secara konkret, tidak ada masalah yang ditawarkan,” ujar Muntamah.
Meskipun belum secara resmi dihapus dan hanya menjadi salah satu syarat dari kelulusan, Muntamah menegaskan tidak setuju jika pada akhirnya skripsi benar-benar ditiadakan.
Dikatakan oleh Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, Nadiem Makarim selaku Menteri tidak perlu mengubah tatanan sistem pendidikan yang dinilai banyak pihak sudah bagus.
“Pak Menteri jangan terlalu mengubah tatanan pendidikan yang menurut saya merugikan. Karena sifat kritis harus ada. Intinya kami sepakat kalau skripsi dilaksanakan,” imbuh wakil rakyat asal Kecamatan Dukuhseti ini.
Seperti diketahui, kebijakan yang dibuat oleh Nadiem sejak menjabat sebagai Mendikbudristek banyak timbul polemik. Muntamah menegaskan, agar para pejabat tinggi negara lebih baik lagi dalam mengeluarkan kebijakan termasuk di sektor pendidikan.