Merapi Simpan 3 Juta Meter Kubik Material
KLATEN - Potensi material Gunung Merapi yang terbawa aliran lahar hujan kala musim hujan 2019 tergolong besar. Sebanyak tiga juta meter kubik material berpotensi mengalir ke hulu-hulu sungai di bawahnya.
"Potensi material lahar hujan masih antara 2-3 juta meter kubik. Tapi, tentu tidak akan turun semua," ucap Perekayasa ahli madya seksi Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Dewi Sri, di Kabupaten Klaten.
Baca juga:
Waspadai Banjir Lahar Merapi Kala Hujan
Upaya BPBD Jateng Minimalisasi Risiko Erupsi Merapi
Aplikasi Mitigasi dari Ancaman Merapi
Dia menerangkan, material yang terbentuk dari kubah lava baru pada 2018 sekitar 400 ribu meter kubik. Beberapa di antaranya material lama. Sisa letusan 2010.
BPPTKG menunggu informasi curah hujan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Untuk memprediksi ada atau tidaknya lahar hujan.
Dirinya melanjutkan, perlu syarat agar material menjadi lahar. Yakni, curah hujan tinggi dan durasinya lama.
Kendati begitu, masyarakat diminta waspada kala beraktivitas. Khususnya di wilayah Kali Gendol dan Woro. Termasuk mewaspadai letusan disertai guguran awan panas. Berlangsung sejak Agustus 2018.
"Merapi masih waspada dan belum normal. Sehingga, jarak tiga kilometer tidak beraktivitas harus ditaati," katanya mengingatkan.
Sementara, Dewi membeberkan, gempa-gempa vulkanik yang terjadi imbas suplai magma terus-menerus. Takada faktor lain.
Peneliti BPPTKG lainnya, Subandriyo, menambahkan, material letusan berpotensi mengarah ke tenggara. Jika melihat kubah lava saat ini. "Material bisa mencapai 300 juta meter kubik. Selama 130 tahun ke depan," ujarnya.
Berdasarkan catatan selama 130 tahun, terjadi 30 kali letusan. Sebesar 90 persen mengikuti arah bukaan kawah.