Kulon Progo Rehab 2 Pasar Rakyat pada 2019
Kulon Progo - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), berencana merevitalisasi dua pasar rakyat pada 2018. Tujuannya, meningkatkan daya saing dan pendapatan pedagang.
"Kami mengusulkan beberapa pasar rakyat yang membutuhkan direvitalisasi. Namun, hanya disetujui dua pasar," Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kulon Progo, Krissutanto, Selasa (25/12).
Dua pasar yang akan direnovasi, adalah Pasar Jagalan dan Samigaluh. Anggarannya memakai dana alokasi khusus (DAK) melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag). Sedangkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kulon Progo, untuk pengadaan sarana penunjang.
Sementara itu Disdag telah merevitalisasi tujuh pasar rakyat selama 2018. Detailnya, Pasar Jombokan (Pengasih), Pasar Glaeng (Temon), dan Pasar Jagalan. Ketiganya menggunakan APBD.
Sisanya, Pasar Kenteng (Nanggulan), Pasar Ngentakrejo (Lendah), Pasar Kranggan (Galur), dan Pasar Ngaglik. Biaya revitalisasi memakai DAK.
Modifikasi Pasar
Dalam waktu dekat, imbuh Krissutanto, Disdag akan memodifikasi Pasar Wates menjadi pasar induk berstandar nasional Indonesia (SNI). Tujuannya, menopang kebutuhan masyarakat sekaligus menyambut kehadiran New Yogyakarta International Airport (NYIA).
Pemkab bakal melakukan modifikasi dengan mempertimbangkan komponen, seperti parkiran, tempat sampah, toilet, keamanan, dan kenyamanan. Kata dia, luasan pasar mencukupi untuk modifikasi.
Untuk saat ini, Disdag tengah mencari referensi sejumlah pasar di luar daerah, lantaran modifikasi membutuhkan detail desain teknis baru. Tetapi, desain bangunan bakal tetap mengadopsi sentuhan tradisi Kulon Progo.
"Yang ditingkatkan bukan hanya sarpras (sarana-prasarana), sumber daya manusia (SDM). Tapi, keseluruhan komunitas perdagangan," terangnya. "Target (modifikasi), kami kira-kira dua tahun terwujud," tandas dia.