Kubangan Bekas Galian C di Kudus Sebabkan 4 Anak Tewas
KUDUS-Kubangan bekas galian C yang penuh dengan air di Desa Klumpit, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, telah menyebabkan empat anak tewas tenggelam, Rabu (22/01).
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kudus, Bergas Catursasi Penanggungan mengungkapkan tenggelamnya empat anak asal Desa Klumpit, diperkirakan terjadi pukul 15.00 WIB.
Keempat anak tersebut, yakni David Raditya (13), M. Faruq Ilham (13), M. Jihar Gifri (13) dan Habib Roihan (13) sama-sama warga Desa Klumpit.
Adapun kronologis kejadiannya, berawal ketika enam anak sepakat bermain di lokasi galian C di desa setempat.
Dari keenam anak tersebut, empat anak di antaranya turun ke bekas galian yang terdapat airnya untuk berenang, sedangkan dua anak lainnya hanya mengawasi dari tepi.
"Saat empat anak tidak muncul-muncul, dua anak lainnya meminta pertolongan warga sekitar," ujarnya.
Untuk kedalaman kubangan galian C diperkirakan 4 meteran.
Korban tenggelam, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Islam Sunan Kudus untuk dilakukan visum.
Kapolsek Gebog AKP Sumanah menambahkan meninggalnya empat anak tersebut murni karena kecelakaan saat mereka bermain di lokasi galian C yang ada airnya, justru tenggelam.
Di lokasi galian C di Desa Klumpit, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, hingga kini masih terdapat alat berat yang sebelumnya diduga untuk aktivitas penambangan, namun adanya pelarangan dari aparat terkait akhirnya aktivitas penambangan berhenti sementara.
Sementara itu, Kepala Desa Klumpit, Subadi di Kudus, Rabu, membenarkan bahwa ada empat anak yang tewas saat bermain di lokasi bekas galian C.
Sebelumnya, kata dia, aktivitas penambangan galian C di desanya itu sudah dihentikan bersama Polres Kudus serta Satpol PP serta sejumlah pihak terkait.
Pada saat rapat bersama, lanjut dia, pihaknya juga mengingatkan agar ada langkah-langkah penanganan karena galiannya cukup dalam dan dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat musim hujan.
"Kekhawatiran saya justru terjadi, karena bekas galian yang cukup dalam saat hujan tertutup air dan menjadi daya tarik anak-anak untuk bermain," ujarnya.
Lokasi galian C yang terdapat airnya itu, kata dia, juga tidak ada pagar pengaman yang bisa mencegah orang bermain di lokasi tersebut.
Adanya peristiwa tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak kecamatan serta sejumlah pihak terkait untuk langkah-langkah antisipasi agar kasus serupa tidak terulang. (Ant)