Kota Semarang Belum Terbebas Malagizi
Semarang - Kasus gizi buruk masih merundung anak-anak di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Tercatat ada 21 penderita pada 2019.
"Setiap ada gizi buruk, kami panggil. Kami lakukan penanganan, pemeriksaan, dan pemberian makanan tambahan (PMT) secara rutin," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, Widoyono, Kamis (28/3).
Beberapa faktor memengaruhi gizi buruk. Tak sekadar kemampuan ekonomi keluarga. Buruknya pola asuh orang tua, misalnya. Tak seluruh penderita gizi buruk berasal dari kalangan menengah ke bawah, buktinya.
"Sebenarnya punya uang, tapi tidak tahu asupan yang baik untuk anak. Kurang sabar menyuapi anaknya," ucap dia.
Mengentaskan masalah ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mengadakan Lomba Balita Sehat saban tahun. Menstimulus orang tua melakukan pola asuh yang baik.
"Usia balita merupakan golden period," katanya. Ada beberapa penilaian dalam lomba. Mulai pertumbuhan hingga perkembangan anak. Dokter dan psikolog menjadi juri.