Kodim Temanggung Bantu Percepatan Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun

Kodim Temanggung Bantu Percepatan Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun Dandim 0706 Temanggung, Letkol Kurniawan Hartanto saat meninjau vaksinasi di SD Santa Maria. Foto: jatengprov.go.id

Temanggung, Pos Jateng - Vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Kabupaten Temanggung baru mencapai 26% dari target 70 juta anak pada pekan ini. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung menggandeng Kodim dan Polres ikut mengakselerasi vaksin anak di sekolah.

Dandim 0706 Temanggung, Letkol Kurniawan Hartanto menyampaikan, dari sasaran total sebanyak 70 ribu anak, Kodim dan Polres Temanggung mendapat jatah masing-masing 10 ribu anak, sedangkan Dinas Kesehatan 50 ribu anak.

“Kita mendapat 20 ribu dosis vaksin Sinovac, maka sasaran kami 10 ribu anak, untuk dosis satu dan dua,” kata Kurniawan saat meninjau vaksinasi di SD Santa Maria, Kecamatan Bulu, Kamis (6/1).

Kurniawan menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi anak dilakukan dengan sistem jemput bola agar lebih efektif. Nantinya, petugas kesehatan dari Kodim Temanggung akan mendatangi langsung sekolah-sekolah untuk vaksinasi.

“Kemarin ke SD IT, hari ini di SD Santa Maria, besuk kita SD Sidoarjo di Candiroto, sedangkan pekan depan ke SD di wilayah Kedu dan Temanggung,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, percepatan vaksinasi anak sangat penting, karena sangat berpengaruh pada leveling PPKM, yang saat ini Kabupaten Temanggung berada di level 2.

Dua pekan kemarin, setelah digabung dengan vaksinasi anak, capaian vaksinasi di Kabupaten Temanggung menyentuh angka 68% secara total, namun saat ini vaksinasi telah mencapai 71%.

“Sesuai instruksi pimpinan, target 70 ribu tersebut harus selesai dalam dua minggu, maka TNI/Polri bekerjasama dengan Dinkes melakukan gerakan vaksin anak secara maraton,” lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SD Santa Maria, Anatasia Susanawati mengatakan, sasaran vaksinasi di sekolahnya sebanyak 97 siswa yang terdiri dari 13 siswa TK dan 84 siswa SD.

“Para siswa dan orang tua menyambut dengan senang dan secara sukarela tanpa paksaan mendaftarkan mengikuti vaksinasi, karena sebagian besar sudah berharap adanya pembelajaran tatap muka secara normal,” pungkasnya.