Kendala Pemadaman Api TPA Putri Cempo
SURAKARTA - Tim gabungan mengupayakan pemadaman kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Kota Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), pada malam hari. Lantaran banyak aktivitas kala siang.
"Aktivitas pemulung, alat berat, dan sapi-sapi yang mencari makan di situ. Jadi, lebih baik kita optimalkan saat malam hari," ujar Kasi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surakarta, Reni Cahyawati.
Baca juga:
Titik Api TPA Putri Cempo Berkurang
Warga Karanganyar Terganggu Asap TPA Putri Cempo
Sebanyak 11 unit kendaraan dikerahkan untuk menjinakkan "si Jago Merah". Dari DLH, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Surakarta.
Kondisi medan sukar. Salah satu kendala dalam memadamkan api. Sehingga, mobil damkar takbisa menjangkau.
"Apalagi di Blok Timur. Sampahnya masih baru. Sehingga, tidak sepadat yang di Blok Barat," tuturnya.
Kepala Damkar Surakarta, Gatot Sutanto, menambahkan, titik pengambilan air pun jauh. Menjadi tantangan lainnya. Lokasi terdekat di Pedaringan. Berjarak empat kilometer.
Hambatan berikutnya, api berada di bawah gundukan sampah. Sehingga, tak terlihat dan sukar terdeteksi. "Seperti lahan gambut. Kelihatannya padam. Tapi, di bawah masih panas," ucap dia.
Cek Kesehatan
Sementara, Dinas Kesehatan (Dinkes) Surakarta menggelar pemeriksaan kesehatan gratis. Bagi warga terdampak pencemaran udara TPA Putri Cempo. Berlangsung sejak Rabu (9/10) pagi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, terang Sekretaris Dinkes Surakarta, Setyowati, bakal diketahui keluhan warga. Kemudian, baru dirumuskan langkah penanganan berikutnya.
Dinkes Surakarta pun pengerahkan tim untuk mengecek lapangan. Lantaran warga Desa Plesungan, Kabupaten Karanganyar, turut terpapar asap imbas terbakarnya TPA.
"Setelah ini, kami koordinasikan lagi. Apa penanganan yang tepat untuk warga. Termasuk nanti kita koordinasi dengan wilayah Surakarta," tandas Kepala Dinkes Karanganyar, Cucuk Heru Kusumo.