Kemenhub Bangun Terminal Bandara Dewadaru Jepara Tahun Ini
Jepara, Pos Jateng - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI akan membangun Terminal Bandara Dewandaru Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah pada tahun ini.
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas III Kemenhub, Dewandaru Ariadi Widiawan mengatakan, keberhasilan pengembangan Bandara Ngloram di Kabupaten Blora memacu pihaknya segera menyelesaikan pengembangan Bandara Dewandaru demi pariwisata.
“Terminal yang saat ini, masih sangat sederhana, bisa kami upgrade agar dapat menampung penumpang dan wisatawan. Tahun ini, fokus kami adalah menyelesaikan pembangunan, lalu mengoperasikannya,” kata Ariadi dalam keterangannya, dikutip dari jatengprov.go.id, Kamis (6/1).
Ariadi menjelaskan, rencana strategis yang akan dilakukan setelah pembangunan terminal bandara ini adalah membuka rute baru penerbangan dari dan ke Karimunjawa. Ditambahkan, pihaknya juga akan mempromosikan Karimunjawa di lintaskementerian.
“Renstra kami, akan membuka penerbangan Karimunjawa menuju Yogyakarta untuk mem-back up Borobudur sebagai pariwisata superprioritas. Kami juga ingin membuka rute Karimunjawa ke Jakarta khusunya pada weekend,” ungkapnya.
Agar rencana pembangunan tersebut lancar, Ariadi akan meminta pendampingan hukum kepada Kepala Kejaksanaan Negeri Jepara.
“Supaya lebih cepat akselerasi, kami minta pendampingan hukum untuk melihat rule yang ada. Mudah-mudahan ini bisa berjalan dengan baik,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Jepara, Ayu Agung mengatakan, pihaknya akan memberi pendampingan hukum dalam pengembangan Bandara Dewandaru demi suksesnya pengembangan bandara tersebut.
“Tujuan kami memang untuk menyukseskan pembangunan bandara, agar kegiatan pembangunan bandara tetap sesuai dengan berbagai peraturan yang mendasarinya. Sehingga, Bandara Dewandaru dapat segera terealisasi pembangunannya, bermanfaat bagi Jepara khususnya dan untuk Indonesia pada umumnya,” tandasnya.
Menurutnya, menjadi hal yang sangat penting bagi Kejaksaan ikut bersama-sama menyukseskan pembangunan Bandara Dewadaru, salah satunya mengantisipasi penyimpangan akibat ketidakhati-hatian.
“Apalagi, bandara ini kan aset vital nasional. Supaya pengelolaannya tetap pada koridor hukum, kami hadir,” terangnya.