Kembalikan Fungsi Sultan Ground, Pemkot Yogyakarta Tata Bantaran Sungai Prawirodirjan
Yogyakarta, Pos Jateng - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mulai menata Sultan Ground di sejumlah kawasan kumuh pada tahun ini, yakni Prawirodirjan, Kllitren dan Pakuncen. Lokasi penataan seluruhnya berada di bantaran sungai demi mengembalikan fungsi sanitasi dan ruang terbuka hijau (RTH) untuk publik.
Kabid Perumahan dan Kawasan Permukiman Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Yogyakarta, Sigit Setiawan, mengatakan semua penataan kumuh memakai APBD Kota Yogyakarta dengan anggaran rata-rata berkisar Rp700 juta sampai Rp900 juta per paket pekerjaan.
“Tiga lokasi yang menjadi sasaran penataan kawasan kumuh adalah wilayah Prawirodirjan, RW 05 Klitren dan RW 8 Pakuncen,” kata Sigit, dikutip dari jogjakota.go.id, Rabu (23/8).
Sigit menjelaskan, penataan Prawirodirjan akan difokuskan pada pengembalian fungsi Sultan Ground sepanjang sungai yang dulunya dihuni warga untuk kepentingan fasilitas publik. Lokasi tersebut akan dibangun pendopo, amphitheater, toilet dan taman dilengkapi tempat bermain anak. Penataan kawasan kumuh di Prawirodirjan ditargetkan selesai pada Oktober 2023.
“Pola penataannya kami ingin mendekatkan sungai sebagai area yang bisa dimanfaatkan oleh siapa saja. Selama ini talut seolah memisahkan antara sungai dengan area permukiman. Karena spacenya ada, kami coba buat amphitheater sehingga harapannya nanti sungai itu adalah wahana bersama, bisa kita jaga sama sama,” jelasnya.
Sementara untuk daerah Pakuncen dan Klitren, Sigit menyebut pemkot akan menata kawasan sanitasi dan membuka akses jalan tepian sungai. Ia menargetkan penataan kaawasan kumuh di Klitren selesai pada November 2023.
“Di Klitren dan Pakuncen fokusnya ke penataan sanitasi dan jalan tepi sungai. Jadi nantinya dari sisi operasional untuk pemeliharaan talut maupun mitigasi kalau terjadi longsor dan sebagainya akan lebih mudah kalau ada jalan inspeksi,” tambahnya.
Salah seorang warga Prawirodirjan, Erni Susanti, menyambut baik penataan kawasan bantaran sungai yang lokasinya berada di depan tempat tinggalnya. Dia menuturkan selama ini bantaran itu digunakan untuk permukiman warga.
“Harapannya lebih bagus, lebih tertata dan dilihat lebih nyaman,” ujarnya.
Melansir jogjakota.go.id, luas kawasan kumuh di Kota Yogyakarta saat ini tersisa sekitar 89,36 hektare. Dari luas kawasan kumuh tersebut, sekitar 77 hektare di antaranya berada di bantaran sungai.
Saat ini penataan kawasan kumuh di Prawirodirjan sedang berlangsung. Pembangunan berada di sepanjang bantaran Sungai Code tepatnya di selatan bendung Mergangsan.