Kemarau, PMI Bantul Alokasikan 500 Tangki Air Bersih
BANTUL - Krisis air bersih di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada 2019 lebih panjang daripada sebelum-sebelumnya. Setidaknya seperti tahun 2015.
"Sehingga, untuk penyaluran air, kita itu acuannya seperti pada tahun 2015. Mencapai sekitar 500 tangki," ujar Pelaksana Lapangan Operasi Kekeringan Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (PMI) Bantul, Mencho Yulianto.
Baca juga:
Ketersediaan Air Irigasi di Bantul Kritis
Debit Air Irigasi di Bantul Sisa 30 Persen
Hingga pekan pertama Oktober, sebanyak 329 tangki telah didistribusikan kepada wilayah terdampak kekeringan. Bantuan berasal dari donasi sejumlah elemen.
Air bersih diberikan ke sejumlah wilayah. Seperti Desa Wukirsari, Imogiri; Desa Terong, Mangunan, dan Jatimulyo, Dlingo; Srimulyo, Gilangharjo Pandak, dan Guwosari, Pajangan.
Akses sempit, jalan belum beraspal, dan takada bak penampungan. Beberapa kendala dalam mendistribusikan bantuan air bersih.
"Misalnya di Mangunan sampai Munthuk. Jarak tangki sampai penampungan air sangat panjang dan menanjak, tetapi kita juga mempersiapkan selang yang lebih panjang," ucapnya.
PMI, mengutip Antara, akan terus menyalurkan bantuan air bersih. Setidaknya sampai musim hujan. Lantaran hingga kini masih banyak permintaan.
"Musim hujan perkiraan BMKG, itu awal-awal Desember. Tapi, biasanya kita setop pengiriman air itu pertengahan bulan pada waktu musim hujan. Karena awal musim hujan, masyarakat tetap kekurangan airnya," tuturnya.