Kekeringan di Banyumas pada 2019 Melonjak Signifikan
BANYUMAS - Wilayah kekeringan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), naik signifikan. Kini melanda 31 desa di 14 kecamatan. Mula-mula terjadi di delapan udik.
"Kekeringan terus meluas. Dan jumlah desa terdampak kekeringan terus bertambah," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Ariono Poerwanto, Selasa (13/8).
Baca juga:
Krisis Air Bersih Landa 8 Desa di Banyumas
Wilayah Krisis Air Bersih di Banyumas Kian Meluas
Kekeringan di Banyumas Makin Parah
Krisis air terjadi di Desa Karanganyar, Kecamatan Patikraja. Juga Desa Nusadadi, Karanggendang, Selandaka, Bogangin, Kuntili, dan Kradenan, Kecamatan Sumpiuh; Desa Jatisaba, Panusupan, Kasegeran, Kecamatan Cilongok; serta Desa Buniayu dan Klangkapan, Kecamatan Tambak.
Kemudian Desa Kediri, Tamansari, dan Karanglewas Kidul, Kecamatan Karanglewas; Desa Banjarparakan dan Tipar, Kecamatan Rawalo; serta Desa Srowot dan Pajerukan, Kecamatan Kalibagor. Pun Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang.
Lalu Desa Karangtalun Kidul, Kalitapen, dan Kaliwangi, Kecamatan Purwojati; Desa Sawangan dan Karangsari, Kecamatan Kebasen; Desa Gancang, Kedungurang, dan Gumelar, Kecamatan Gumelar; Desa Klinting, Kecamatan Somagede; Desa Besuki, Kecamatan Lumbir; serta Desa Kedungpring, Kecamatan Kemranjen;
Jumlah tersebut lebih luas dibandingkan tahun lalu. Pada 2018, kekeringan menimpa delapan kecamatan. Sumpiuh, Banyumas, Somagede, Kalibagor, Cilongok, Purwojati, Kebasen, dan Karanglewas.
BPBD hingga kini telah menyalurkan 424 tangki. Setara 2,13 juta liter air bersih. Ke wilayah terdampak kekeringan.
"Pengiriman berjalan dengan lancar. Kami terus berupaya memberikan respons cepat," ucapnya, mencuplik Antara.