Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bergabung dengan NU untuk menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak. Sumber: Pemprov Jawa Tengah

kekerasan perempuan dan anak, kekrasan seksual

90 Paralegal Siap Dampingi Korban Kekerasan Perempuan dan Anak

Pemerintah Jawa Tengah bersama pengacara Muslim NU menyiapkan 90 paralegal untuk dampingi perempuan, anak, difabel, dan kelompok rentan di daerah. Program berbasis distrik ini bertujuan memudahkan pendampingan hukum hingga wilayah terpencil.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bergabung dengan NU untuk menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak. Setidaknya 90 paralegal telah siap untuk menemani wanita, anak-anak, penyandang cacat, dan komunitas yang kurang beruntung dari berbagai daerah bersama dengan NU.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengharapkan, korban dan saksi akan termotivasi untuk melaporkan kekerasan yang telah mereka alami.

Menurut Taj Yasin, kewajibannya untuk melindungi wanita dan anak -anak di Jawa Tengah dan itu akan menjadi bagian dari visi Pemprov Jawa Tengah. Dalam implementasi itu, Paralegal adalah perlindungan di tingkat dasar.

 Ia menambahkan, laporan kekerasan datang tidak hanya dari lingkungan rumah, tetapi juga dari sekolah dan lingkungan. Oleh karena itu, dukungan hukum akan diperluas untuk memastikan bahwa para korban, termasuk mereka yang cacat dan miskin, memiliki dukungan hukum dan psikologis yang komprehensif.

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi percaya, program ini bisa menjadi model nasional dan berharap bahwa upaya ini akan menjadi contoh bagi daerah lain. 
 
Sumber: jatengprov.go.id

Komentar