Kegiatan Pemkab Klaten Jadi Ajang Kampanye Petahana
KLATEN - Tiga kegiatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, Jawa Tengah (Jateng), diduga menjadi ajang kampanye jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020. Lantaran sejumlah pejabat terang-terangan mendukung petahana.
Kegiatan tersebut digelar dalam sepekan terakhir. Perinciannya: Sosialisasi penanganan sarang tawon, Jumat (22/11); pembagian sepeda motor dinas bagi sekretaris desa/kelurahan, Senin (25/11); dan pembagian motor dinas kades dan lurah, Selasa (26/11).
Nahas. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) takbisa bertindak. Lantaran belum ada satu pun yang ditetapkan sebagai peserta oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Sehingga, tidak ada pasal yang dilanggar. Kalau sudah ada calon resmi, itu bisa diproses," kata Ketua Bawaslu Klaten, Arif Fatkhurrahman, Rabu (27/11).
Baca juga:
KPU Butuh Rp61 Miliar untuk Pilkada Klaten
Kebijakan Kades Klaten Dapat NMax Dianggap Politis
Kendati demikian, dirinya memastikan, Bawaslu tetap melakukan pengawasan. Guna menginventarisasi berbagai bentuk pernyataan pejabat dalam kegiatan yang mengarah pada kampanye.
Pendataan ini, menurut dia, bertujuan untuk memetakan kerawanan yang berpotensi terjadi kelak. "Yang bakal menjadi fokus pengawasan saat masa kampanye mendatang," tuturnya.
Dirinya pun berharap publik turut memantau kegiatan pemerintah. Agar tak dimanfaatkan sebagai ajang kampanye. Khususnya, melansir Solopos, oleh petahana dan pendukungnya.
"Kami memantik ada partisipasi dari masyarakat. Untuk menginformasikan kepada kami. Jika ada kegiatan di tingkat kecamatan atau desa yang dimanfaatkan untuk kegiatan mengarah pada kampanye," tutupnya.
Sejumlah pejabat di lingkup Pemkab Klaten secara terang-terangan mendukung Bupati Sri Mulyani maju pada Pilkada 2020. Sokongan diberikan dalam berbagai cara. Seperti slogan "salam cendol dawet ketan" dan "gas pol lanjutkan". Belakangan kerap diselipkan kala sambutan di beberapa acara.