Kecelakaan di Bumiayu, Bukan Kesalahan Sopir Truk Semata
Semarang - Kecelakaan di depan Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah Siti Aminah, Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah (Jateng), Senin (10/12), tak bisa sepenuhnya karena kesalahan sopir truk, Wasroni.
Menurut pengamat transportasi Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno, musibah turut diakibatkan infrastruktur jalan. Sebab, belum sesuai rekomendasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Informasi dari KNKT menyatakan, pekerjaan yang harus dilaksanakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) belum sesuai dengan rekomendasinya," ujarnya via keterangan tertulis, baru-baru ini.
"Jadi, kalau mau disalahkan, jangan hanya sopir. Tapi, juga pemilik barang (muatan truk) dan juga penyelenggara negara," imbuh dia.
Baca: Sopir Truk 'Maut' di RS Muhammadiyah Brebes Jadi Tersangka
Sejak jembatan (flyover/FO) Kretek diresmikan 2017, terang Djoko, beberapa kali terjadi kecelakaan. Berdasarkan data yang didapatnya, ada 45 korban jiwa dan 150-an orang terluka akibat kecelakaan di lokasi tersebut.
"Ada sejumlah FO yang dibangun akibat solusi (kemacetan) Brexit 2016, tetapi malah membawa petaka. Kecelakaan di perlintasan sebidang tuntas dan justru beralih di jalan raya," tandasnya.
Dalam kecelakaan itu, truk menabrak sembilan kendaraan di area pakrir depan RS Muhammadiyah Brebes. Sejumlah orang di lokasi pun menjadi korban.
Baca: Kecelakaan di RS Muhammadiyah Brebes, 4 Korban Tewas
Polisi juga telah menetapkan sopir truk sebagai tersangka kecelakaan itu. Dugaan penyebab awal kecelakaan, lantaran muatan berlebih dan rem blong.