Kaum Papa Salatiga Diklaim Sisa 4,84 Persen
SALATIGA - Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), mengklaim, angka kemiskinan di wilayahnya susut 4,84 persen pada 2019. Karena adanya program pemerintah dan meningkatnya kesadaran publik.
"Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Salatiga, presentasi jumlah warga miskin di Salatiga hanya 4,84 persen. Tahun sebelumnya masih kisaran tujuh persen," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Salatiga, Rochadi, Senin (2/12).
Dirinya berpandangan, menurunnya jumlah kaum papa tecermin dari jumlah penerima Program Bantuan Pangan Nontunai (BPNT). Turun 109 menjadi 5.191 kepala keluarga (KK).
Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) pun demikian. Sekitar 3.353 orang dan terus susut setiap bulannya.
Dia melanjutkan, ada beberapa kegiatan pemkot untuk menekan angka kemiskinan. Seperti pelatihan wanita rawan sosial ekonomi (WRSE) dan pemberdayaan warung elektronik.
"Kami mengadakan pelatihan berjenjang. Mulai dari menjahit, potong rambut, dan tata boga," ujarnya.
Berikutnya, mendirikan rumah singgah berkapasitas 40 orang di Jalan Hasanuddin. Akan difungsikan 2020. Guna menekan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, melanjutkan, pemkot segera merealisasikan Program Guyub RW. Bakal berjalan mulai tahun depan.
Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengaku optimistis angka kemiskinan akan turun setiap tahunnya dengan bergulirnya program Guyub RW.
Setiap RW bakal menerima dana sebesar Rp50 juta per tahun. "Tujuan Program Guyub RW, salah satunya adalah, untuk meningkatkan kesejahteraan warga," pungkasnya, mencuplik Tribun Jateng.