Kata Sedulur Sikep soal Pemilu 2019
Kudus - Pemilihan Umum (Pemilu) untuk kali pertama digelar serentak. Pencoblosan calon presiden (capres) dengan legislator bersamaan waktunya, 17 April 2019.
Hal tersebut bukan tanpa tantangan. Pun bagi penganut ajaran Samin atau Sedulur Sikep di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng).
"Kalau Sedulur Sikep yang sudah sepuh, ya, bisa jadi tidak paham," ujar tokoh Sedulur Sikep asal Desa Larikrejo, Kecamatan Undaan, Budi Santoso, Rabu (27/2). Terdapat 69 jiwa warga Samin di sini.
"Tidak hanya Sedulur Sikep. Orang pada umumnya yang sudah tua, juga sama. Akan bingung, karena banyaknya," imbuh dia.
Pemilih bakal membuka surat suara di tempat pemungutan suara (TPS) nantinya. Memilih kandidat presiden, DPR, DPD, serta DPRD provinsi dan kabupaten/kota. Hanya pemilih di Jakarta yang mendapat empat surat suara.
Banyaknya peserta "pesta demokrasi", faktor lain. Penghayat Ki Samin pun belum pernah mendapatkan sosialisasi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kudus ihwal pemilu. Waktunya selalu bentrok.
"Saat KPU hendak sosialisasi, kami sedang sibuk dengan pekerjaan sawah. Sampai saat ini, masih belum terlaksana, tapi sudah ada rencana," ungkapnya.
Di sisi lain, menurut Budi, bukan waktunya bagi Sedulur Sikep acuh terhadap dinamika negara. "Kami akan memilih," tutupnya.