Kampung Singkong Salatiga Diresmikan, Mentan: Singkong Tembus Pasar Dunia
Salatiga, Pos Jateng – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, mendorong gerakan diversifikasi pangan komoditas singkong di Kampung Singkong Salatiga. Upaya ini dinilai mampu meningkatkan ekonomi warga hingga menembus pasar dunia.
“Saya kagum, saya bangga sekali, terlebih saat saya masuk ke kawasan ini, ada kampung singkong di sini. Saya yakin bahwa yang seperti ini hanya ada di sini di seluruh dunia, berarti tempat ini sudah menembus Salatiga, Jawa Tengah, dan Indonesia bahkan menembus dunia,” jelasnya dikutip dari salatiga.go.id, Selasa (12/10).
Dirinya mengakui bahwa singkong bisa dibuat menjadi aneka olahan yang bermanfaat. Mulai dari akar, batang dan sampai daunnya.
“Aku tadi juga makan daunnya, hebat ini. Bisa diolah menjadi seperti ini. Trus nutrisi dari singkong bagus. Kalau makan saja dan kenyang saja tidak cukup, makan harus sehat, dan singkong ini sehat,” tambah Mentan SYL.
Yasin juga sangat mengapresiasi wali kota dan seluruh unsur Forkopimda di Salatiga, yang sudah bersama-sama mendorong dan membantu masyarakat mengembangkan potensi dari singkong.
Selain itu, pihaknya meminta pemerintah daerah Salatiga mengembangkan daya tahan produk olahan singkong sehingga bisa menjadi oleh-oleh khas salatiga yang menjangkau pasar nasional bahkan internasional. Pengembangan singkong mulai dari petani sebagai pemasok hingga diolah menjadi produk olahan siap santap dibuat dengan skala ekonomi.
“Kita dorong bersama-sama. Semua pihak ikut bantu termasuk saya sebagai Menteri Pertanian, Perbankan juga hadir, Dirjen juga bantu. Mari kita cetak sesuatu yang tidak ada di dunia lain dari tempat ini. Kita promosi lebih tinggi lagi,” ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Salatiga Yuliyanto, mengatakan terbentuknya kampung singkong melibatkan peran serta aktif dari masyarakat yang berkesinambungan sehingga membawa pengaruh positif bagi kesejahteraaan masyarakat.
“Hadirnya Pak Menteri akan memberikan semangat bagi kami, Kota Salatiga dan masyarakat di Kampung singkong. Mari terus berinovasi terhadap olahan singkong ini agar menjadi daya tarik tersendiri dan disukai oleh masyarakat di luar Salatiga,” kata Yuliyanto.
Dijelaskan Yulianto, produksi singkong Salatiga tahun 2020 mencapai 638 ton dengan luas tanam 44,9 ha. Pada Tahun 2021 luas pertanaman sudah mencapai sampai 36 ha.
“Kampung Singkong Salatiga ini melibatkan 33 resto atau cafe, menyajikan berbagai menu dari 8 ton singkong perhari dipasok petani,” ucapnya.
Dalam mendukung program ekspor tiga kali lipat (Gratieks), Salatiga sudah ekspor singkong di tahun 2020 sejumlah 95 ribu ton dan kedepan akan terus dikembangkan. Melalui pengembangan kampung singkong diharapkan menggerakkan ekonomi di kampung-kampung.