Jateng Gelar Kongres Perempuan
SEMARANG - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), IGA Bintang Darmawati Puspayoga, berharap, angka kekerasan dan diskriminasi perempuan di Jawa Tengah (Jateng) dapat ditekan. Usai Kongres Perempuan I di Kota Semarang, Senin (25/11).
"Penurunan angka kekerasan pada perempuan dan anak memang harus dikeroyok bersama. Saya senang. Karena Jateng menggelar kongres perempuan ini sebagai langkah mencari solusi," ucapnya.
Kegiatan diikuti sekitar 750 peserta. Dari beragam instansi. Semisal tim penggerak PKK, organisasi-organisasi perempuan dan anak, serta komunitas terkait di Jateng.
Dirinya berharap, hasil kongres tak sekadar untuk pemberdayaan perempuan di Jateng. "Namun, akan kami jadikan acuan. Dalam pemberdayaan perempuan di Indonesia," katanya.
Dia mengakui, indeks pembangunan perempuan dan anak terus meningkat. Namun, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang mesti diselesaikan.
Sementara, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengklaim, Kongres Perempuan urgen digelar. Guna memecahkan masalah yang terjadi dan memprediksikan persoalan-persoalan perempuan di masa datang.
"Kita tidak bisa menggunakan cara lama. Karena perubahan dunia begitu cepat. Bicara kekerasan atau diskriminasi perempuan, tidak cukup hanya yang begini-begini saja," tuturnya.
Dia berharap, kegiatan menelurkan rekomendasi yang mendorong peningkatan mutu pendidikan perempuan. Dijanjikannya, pemprov bakal melaksanakan saran-saran yang dihasilkan.
"Kami berharap, kebijakan yang diambil tidak selalu maskulin. Tapi, berprespektif gender," tuntas politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu, mengutip web Pemprov Jateng.