Jateng Akui Sulit Datangkan 1,2 Juta Wisman
SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) mengaku, takbisa mendatangkan 1,2 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada 2019. Sebagaimana yang ditargetkan Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
"Kita, sih, superoptimistis. Tapi kalau realistisnya, mungkin di angka 900 ribu-950 ribu (wisman)," Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, Sinung N. Rahmadi, di Kota Semarang.
Baca juga:
Pemprov Jateng Ditarget Datangkan 1,2 Juta Wisman
"Pintu Masuk" Pengaruhi Jumlah Wisman di Jateng
Realisasikan Target Wisman, Jateng Siapkan Beragam Agenda
Kendati begitu, dia sesumbar, pemprov takkan "mengibarkan bendera putih" semenjak dini. Terus berupaya sebelum berganti tahun.
"Kita berupaya kejar target itu. Caranya bagaimana? Kita perbanyak event. Untuk menarik minat wisman," tuturnya. Sekitar 800 ribu-850 ribu wisman mengunjungi Jateng hingga akhir Oktober.
Menggunakan formula "storynomic tourism". Upaya lain untuk mengatrol jumlah kunjungan wisman. Yakni, dengan menggandeng narablog (blogger) maupun pemengaruh (influencer) media sosial.
"Ini nanti yang akan menceritakan tentang objek wista di Jateng melalui media sosial. Sehingga, banyak yang tertarik berkunjung ke Jateng melalui retelling story mereka," urainya.
Jika target tak tercapai, Sinung mengklaim, takkan kecewa. Dalihnya, mencuplik Semarangpos, masa tinggal (length of stay/LOS) di Jateng juga tergolong rendah. Berkisar 1,3 hari.
"Kita berharap belajar dari Jogjalah. Masa tinggal wisman di Jogja itu berkisar 2-3 hari. Tapi, enggak apa-apa. Menginapnya boleh di Jogja, tapi menghabiskan duitnya di Jateng," tandasnya.