Investor Asing Akan Lanjutkan Pelabuhan Tanjung Adikarto
Kulon Progo - Pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto, di pesisir Desa Karangwuni, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dikabarkan, akan dilanjutkan investor.
"Kami mendapat informasi dari Pemda DIY, bahwa ada investor yang akan menanamkan modal untuk penyelesaian pembangunan," ujar Kepala Bidang Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT) Kulon Progo, Robi Ampera, di Kulon Progo, Kamis (25/10).
Tetapi, tak diperinci soal asal investor. Dia hanya mengatakan, investor merupakan penanaman modal asing (PMA) melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
Apalagi, imbuh Robi, penyelesaian pelabuhan butuh teknologi tinggi, sebagaimana kajian tim ahli. Sehingga, tak mungkin investor lokal yang menanamkan modal.
"Pemda DIY sedang menyiapkan mekanismenya. Kita tunggu saja kelanjutanya. Kita berharap, semoga Pelabuhan Tanjung Adikarto segera diselesaikan dan dapat beroperasi," imbuhnya berharap.
Perampungan Pelabuhan Tanjung Adikarto terkatung-katung, lantaran belum ada kejelasan soal instansi yang akan mengerjakannya. Apakah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) atau Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Berdasarkan perjalanan tahapan pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto selama ini, APBN tidak bisa menyediakan dana yang cukup. Kemungkinan, kerja sama pemerintah dengan badan usaha merupakan alternatif yang logis," jelas Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo, Sudarna.
"Total biaya yang dibutuhkan untuk penyelesaian Pelabuhan Tanjung Adikarto mulai pemecah ombak hingga pengerukan pasir dalam kolam pelabuhan, sekitar Rp400 miliar," ungkapnya.
Pemecah ombak sisi timur dan barat diklaim sebagai kunci utama beroperasi pelabuhan itu. Pertimbangannya, rencana detail teknis dan desain pelabuhan.
Di sisi timur sudah terbangun sekitar 220 meter pemecah ombak. Mesti diperpanjang 170 meter. Sedangkan bagian barat, kurang 120 meter dari rencana 230 meter. (Ant)