Harga Ternak di Gunungkidul Merosot
GUNUNGKIDUL - Peternak sapi di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengeluhkan turunnya harga ternak dalam dua pekan terakhir. Nilai jual merosot hingga 20 persen.
Harga sapi potong program penggemukan menurun penurunan Rp750 ribu hingga Rp1 juta. Harga semula Rp18 juta per ekor.
"Peternak yang telanjur membawa sapi ke pasar untuk dijual, terpaksa dibawa pulang. Lantaran harganya menurun," ujar pedagang sapi di Pasar Munggi, Tumiyo, baru-baru ini.
Demikian pula untuk kambing. Dua pekan lalu, mencuplik Kedaulatan Rakyat, harga indukan sekitar Rp1,5 juta. Kini Rp1,3 juta-Rp1,4 juta. Kisaran kambing pejantan harganya Rp2 juta-Rp2,3 juta.
Belum diketahui penyebab turunnya harga jual ternak. Apakah karena temuan kasus antraks di Kecamatan Karangmojo. Atau bertepatan dengan jelang pendaftaran sekolah.
Yang pasti, permintaan pasar merosot. "Harga sapi dan kambing ini diperkirakan akan mulai membaik pada bulan Juli-Agustus," ucap dia.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto, memastikan, penurunan bukan semata-mata karena kasus antraks. "Karena semua sudah diantisipasi," tandasnya.