Gunung Slamet Waspada, Aktivitas Warga Pemalang Normal
PEMALANG - Masyarakat lereng Gunung Slamet di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah (Jateng), beraktivitas normal. Meski status gunung level II atau waspada. Per 9 Agustus 2019.
Kegiatan belajar mengajar di SD Gambuhan, misalnya. "Siswa tetap berangkat," kata seorang guru SD Gambuhan, Siti Rohayati, Senin (12/8).
Baca: Status Gunung Slamet Jadi Waspada
Kendati begitu, ungkap dia, siswa tetap diminta hati-hati dan waspada. "(Karena kondisi Gunung Slamet) bisa berubah dengan cepat," ujarnya.
Begitu pula dengan aktivitas di SD Jurangmangu dan SMP Pulosari. Jarak fasilitas pendidikan dengan Slamet sekitar 5-8 kilometer.
Di sisi lain, beberapa warga kerap mendatangi Pos Pemantauan Gunung Api (PGA) Slamet Di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari. Guna mengetahui kondisi gunung secara pasti.
"Secara kasat, masih biasa dan tidak ada getaran gempa. Atau kondisi yang luar bisa. Namun, kami tetap khawatir. Karena data menunjukan terus meningkat," tutur warga Gambuhan, Indah.
Sementara, Pos PGA Slamet mencatat, aktivitas gunung masih tinggi. Ratusan gempa hembusan diikuti kepulan asap di puncak kawah setinggi 25-50 meter.
Gempa hembusan mencapai 244 kali. Dengan amplitudo 2-20 berdurasi 15-60 detik. Tremor terekam 0,5-3 milimeter. Dominan dua milimeter.
Tak sekadar itu. Data meteorologi mencatat, cuaca cerah pada pagi tadi. Pukul 00.00-06.00. Angin bertiup lemah ke barat. Suhu 20-28 derajat celsius. Dengan kelembaban udara 0-0 persen dan tekanan udara 0-0 milimeter air raksa.
"Status Gunung Slamet masih pada level dua atau waspada. Masyarakat dilarang melakukan aktivitas pada radius dua kilometer dari puncak gunung," tandas petugas Pos PGA Slamet, Sukedi, menyitir Sindonews.