Grebek Pasar Tradisional Yogyakarta Usung Tema Milenial
Yogyakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengusung tema milenial pada Grebek Pasar Tradisional 2018 yang digelar hari ini (Sabtu, 20/10).
Kepala Seksi Pengembangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Yogyakarta, Dwinanto Sujatmiko, menyatakan, hal itu dilakukan sebagai upaya mempertahankan eksistensi pasar tradisional seiring perkembangan zaman.
"Pedagang pasar tradisional ingin menunjukkan identitas mereka di tengah zaman milenial, dengan berbagai perkembangan yang sangat pesat di berbagai bidang," ujarnya di Yogyakarta, Jumat (19/10).
Dalam pelaksanaannya nanti, tiap kontingen akan menampilkan atraksi yang memadukan budaya tradisional dengan gaya milenial. Hal tersebut dapat terlihat dari kostum yang digunakan.
Meski konsepnya berbeda, Dwinanto memastikan, tiap pasar tradisional yang berpartisipasi tetap akan membawa gunungan yang terbuat dari berbagai jenis barang dagangan yang dijual.
"Saya belum menerima informasi jenis gunungan yang akan ditampilkan. Tetapi, bisa saja Pasar Klithikan membawa gunungan dari berbagai barang elektronik, bahkan gitar seperti tahun lalu," katanya menerka.
Grebek Pasar Tradisional nantinya akan dimeriahkan dengan penampilan Petruk milenial. Petruk dimunculkan, karena memiliki sifat cerdas dan bisa beradaptasi di segala kalangan.
"Sifat inilah yang ingin kami miliki. Sehingga, terwujud komunikasi yang harmonis dengan seluruh kalangan dan juga pedagang pasar," jelas dia.
Dwinanto berharap, Grebeg Pasar Tradisional menjadi ajang promosi. Sehingga, masyarakat tetap tertarik berbelanja di pasar tradisional.
Acara akan dimulai dari Pasar Beringharjo menuju Titik Nol Kilometer, Jalan KH Ahmad Dahlan, Jalan Nyai Ahmad Dahlan, dan berakhir di Pasar Ngasem. "Gunungan yang dibawa pedagang bisa diperebutkan oleh masyarakat di Pasar Ngasem," pungkas Dwinanto. (Ant)