Giliran 38 Warga Boyolali Teperdaya Ajaran Kiamat Mendekat
Boyolali - Sebanyak 11 keluarga di Desa Sempu, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng), terpengaruh ajaran kiamat sudah dekat. Mereka migrasi ke Pondok Pesantren Miftahul Falahil Mubtadin, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim).
Kepala Desa Sempu, Suyatna, menyatakan, isu kiamat mendekat ramai di kalangan masyarakat Dusun Jengglong sejak awal Maret 2019. Sebanyak 38 warga kemudian meninggalkan rumah secara bertahap hingga tanggal 3.
"Mereka pergi begitu saja. Tanpa izin kepada desa atau kadus," ujarnya, Jumat (22/3). Sebagian masih mengenyam pendidikan. Baik sekolah dasar (SD) hingga menengah atas (SMA).
Baca: Warga Wonogiri Terpapar Ajaran Kiamat Sudah Dekat
Jemaah Tarekat Musa asal Boyolali sempat menjual aset sebelum bertolak ke Malang. Tanah dan rumah, misalnya. "Tidak semua. Beberapa bisa kami cegah," ucapnya.
Beberapa di antaranya membawa gabah 14 ton. Antah rencananya sebagai cadangan makanan selama tiga bulan tinggal di pondok. Sejak Rajab hingga Ramadan.
Suyatna dan jajarannya telah melaporkan kejadian ke Musyarah Pimpinan Kecamatan Andong. Juga polsek setempat. Berharap ada solusi.
Dirinya mengaku, tak bisa mencegah warganya pindah ke Malang dengan dalih menjalankan ajaran agama. "Bingung mau melarang," ungkap dia.
Sementara, seorang warga Dukuh Jengglong, Ismail, menunjukkan rumah bercat hijau. Lebih megah dibanding bangunan serupa lainnya. Kediaman tersebut ditinggali Agus Salim.
Sudah beberapa minggu dalam keadaan terkunci. Tiada aktivitas keagamaan maupun keluarga yang tinggal. Rumah tersebut disebut menjadi pusat ibadah lebih dari setahun.
Kata Ismail, tak ada laku aneh dalam ritual yang dijalankan. Seperti nahdiyin umumnya. "Setelah salat, zikir dengan keras," terangnya, melansir solopos.com.
Ciri Tarekat Musa terlihat dari pintu utama berbahan kayu. Terdapat ukiran "Musa Mania" dan "Amaliyah Ash-Sholihiyah".
Identitas ajaran turut terlihat dari stiker hijau yang terpasang di jendela kaca. Gambar tempel tertulis "Musa As". Akronim dari "Mulyo, Sugih, Ampuh asal Sendiko Dawuh".
Juga Terdapat tulisan Arab. Artinya, "Dan kepada Allahlah, maka bertawakal orang-orang beriman".
Ismail lantas menunjukkan rumah-rumah milik warga yang melanglang ke Malang. Tiada tanda-tanda kehidupan di dalamnya. "Sebagian belum dijual," tandasnya.