Gedung SMPN 30 Purworejo Buat Guru Waswas
PURWOREJO - Plafon ruang guru Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 30 Purworejo, Jawa Tengah (Jateng), rapuh. Mengancam keselamatan para tenaga pengajar.
"Kami khawatir atap runtuh saat musim hujan," ujar Kepala SMPN 30 Purworejo, Adib Wijayanto, Rabu (4/12). Baru setahun terakhir ditopang dengan dua batang kayu.
Bangunan sekolah dibangun sejak 1991. Bersamaan dengan berdirinya fasilitas pendidikan tersebut. Namun, belum pernah direnovasi hingga kini. Bahkan, beberapa bagian rangka kayu telah patah.
Sudah jatuh tertimpa tangga. Rapuhnya bangunan membuat perawatan kian sukar. Takada pekerja yang berani naik ke atap. Sekadar melakukan perbaikan ringan.
Pihak sekolah telah mengusulkan renovasi kepada Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Purworejo. Nahas. Anggaran yang dikucurkan salah sasaran. Malah membenahi ruang kelas dan sanitasi.
"Tahun ini kami dapat DAK (dana alokasi khusus) untuk rehabilitasi dua ruang kelas. Tapi, bisa dikatakan cukup sulit kalau mau mengakses bantuan rehab ruang guru. Karena dianggap ruangan lain," tuturnya.
Karenanya, menyitir Kedaulatan Rakyat, aktivitas guru direlokasi sementara ke ruang keterampilan. Guna mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan jelang musim hujan.