Ganjar Minta Maaf kepada Warga Wadas Purworejo soal Tindakan Represif Aparat
Purworejo, Pos Jateng - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyampaikan permintaan maaf atas insiden represif aparat saat pengukuran lahan di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo pada Selasa (8/7).
Ia menyatakan bertanggungjawab atas peristiwa yang terjadi di Wadas itu. Termasuk penangkapan sejumlah masyarakat oleh pihak kepolisian, dirinya meminta untuk dibebaskan.
“Yang pertama, saya ingin menyampaikan minta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Purworejo dan masyarakat Wadas. Karena kejadian kemarin mungkin ada yang merasa betul-betul tidak nyaman," kata Ganjar saat menggelar konferensi di Mapolres Purworejo, Rabu (9/2).
Ganjar mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kapolda untuk membebaskan warga. Ia mengatakan sudah ada kesepakatan dengan pihak kepolisian membebaskan warga pada hari ini.
"Saya intens komunikasi dengan Kapolda, Wakapolda dan lainnya, memantau perkembangan yang ada di Purworejo khususnya Wadas. Kami sudah sepakat, masyarakat yang diamankan kemarin, hari ini akan dilepas untuk dipulangkan," ucapnya.
Sementara itu, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, dalam peristiwa itu, pihaknya mengamankan sebanyak 64 orang. Warga yang diamankan itu saat ini ada di Polres Purworejo.
"Hari ini akan kita kembalikan kepada masyarakat agar tidak terjadi ketegangan antara masyarakat yang menerima dan yang tidak," katanya.
Lutfi menegaskan, tidak ada upaya penangkapan dan penahanan yang dilakukan. Pihaknya hanya mengamankan masyarakat agar tidak terjadi kericuhan.
"Karena saat pengukuran terjadi, antara warga yang pro dan kontra bergesekan. Mereka yang kontra dikejar-kejar oleh masyaraka yang menginginkan tanahnya dilakukan pengukuran. Makanya kami amankan ke sini. Hari ini akan kita kembalikan ke masyarakat," ucapnya.