Ganjar Berangkatkan 100 KK Transmigran
Semarang - Sebanyak 383 warga Jawa Tengah (Jateng) diberangkatkan ke Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), Senin (10/12). Mereka merupakan peserta Program Transmigrasi.
"Saya sudah ke sana (lokasi transmigrasi). Saya senang dengan suasana alam yang sangat asri. Pesan saya, yang guyub," ujar Gubernur Jateng, Ganjar Pranowosela acara pemberangkatan di Gedung Transito Transmigrasi, Tugu, Kota Semarang, beberapa saat lalu.
Dia sempat berdialog dengan seorang peserta asal Banjarnegara, Arif Wahidin (42). Dia akan meninggalkan pekerjaannya sebelumnya sebagai pedagang sembako dan menjadi petani.
"Orang tua sudah 30 tahun transmigrasi di Sumatera Barat. Saya ingin tanam lada. Kalau orang tua, nanam sawit. Kalau nanti lada tidak berhasil, ya, sawit," ucapnya.
Peserta lain asal Purwokerto, Salim, menyatakan, dirinya mengikuti jejak kakak perempuannya sebagai transmigran. Dia memboyong istri dan ketiga anaknya.
"Sebelumnya, (saya bekerja sebagai) buruh bangunan. Saya mau tanam sawit (di lokasi transmigrasi)," ungkapnya.
Seluruh peserta berasal dari 24 daerah di Jateng. Di Sijunjung, tiap peserta mendapatkan rumah enam kali enam meter persegi dan dua hektare sawah. Dari 383 orang, 138 di antaranya di bawah 15 tahun. Tiap kepala keluarga diberi uang saku Rp2,5 juta.
"(Lokasi) berbukit seperti di Dieng. Alat pertanian disiapkan, peralatan makan juga, diberi pakaian kerja," kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng, Wika Bintang.
"Untuk akses pendidikan melekat. Minimal SD dibangun. Untuk SMP, harus jalan agak jauh. Tapi, jalannya lebar dan tahun 2019 akan diaspal," sambungnya.
Sebelum diberangkatkan, para transmigran diberi pelatihan di Balai Besar Latihan Masyarakat di Yogyakarta selama sepekan. Laki-laki diajari bercocok tanam dan perempuan diedukasi soal cara pengelolaannya.
Pada 2018, Pemprov Jateng memberangkatkan 170 kepala keluarga (KK). Sebanyak 100 KK menggunakan APBD Jateng dan Sijunjung. Kata Wika, pihaknya masih membuka kesempatan bagi calon transmigran yang tertarik.
"Syarat kepala keluarga (berusia) 45 tahun maksimal. Tapi, kalau ada orang tuanya misal berumur 60 tahun mau ikut, tidak apa-apa," tutup dia.