EWS Banjir di Kota Yogyakarta Berfungsi
Yogyakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memastikan, 15 titik sistem peringatan dini (early warning system/EWS) di tiga sungai besar berfungsi. Seluruhnya akan memberikan info, saat elevasi air meningkat.
"Kami rutin melakukan pengecekan," ujar Kepala Seksi Kegawatdaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta, Bayu Wijayanto, Selasa (19/3). EWS tersebar di Sungai Code, Gajah Wong, dan Winongo.
Perangkat berbentuk alat komunikasi radio dan diberi tambahan pengeras suara. Petugas dari markas komando BPBD Kota Yogyakarta akan memberikan informasi dan peringatan ke warga, bila air sungai berpotensi meluap.
Informasi didasarkan pada hasil pengamatan petugas. Bisa juga bersumber dari relawan yang ada di masyarakat dan hasil pemantauan kamera pengawas (closed circuit television/CCTV).
Seorang petugas ditempatkan di Pos Ngentak, hulu Sungai Code. Dia akan memberi info ke markas komando BPBD, jika ketinggian air minimal mencapai 180 sentimeter.
"Kemudian diteruskan ke warga melalui EWS," ucap dia. Butuh waktu sekitar 30 menit untuk air dari Pos Ngentak mengalir hingga ke wilayah Kota Yogyakarta.
Sedangkan peringatan kondisi ketinggian air Sungai Gajah Wong dan Winongo merujuk hasil pemantauan relawan di wilayah. Pola tersebut dianggap efektif.
Hal tersebut menjadi dasar BPBD tak menggunakan bunyi sirine. "Khawatir akan membuat resah," ucap Bayu.