Dukung Digitalisasi Pelayanan, Wabup Rembang Minta Desa Mojowarno Jadi Contoh Smart Village
Rembang, Pos Jateng – Wakil Bupati Rembang, Mochammad Hanies Cholil Barro’, meminta pemerintah desa (pemdes) di Kabupaten Rembang mengadopsi layanan desa pintar (smart village) yang telah diterapkan oleh Desa Mojowarno. Menurutnya, implementasi desa pintar tersebut akan mendukung digitalisasi pelayanan warga di tingkat desa.
“Mulai dulu dari (Kecamatan) Kaliori, yang paling dekat sini seperti Desa Tambakagung, Dresi Kulon dan Sambiyan. Tiga desa terdekat ini bisa mencontoh terlebih dulu,” sebutnya saat meninjau layanan desa pintar di Desa Mojowarno, Kecamatan Kaliori, Senin (23/5).
Dalam tinjauan tersebut, sosok yang akrab disapa Hanies ini mendapati adanya Anjungan Desa Mandiri yang dimiliki oleh Desa Mojowarno. Anjungan Desa Mandiri ini memiliki banyak fungsi dan kegunaan. Beberapa di antaranya ialah, mengecek bantuan sosial, mengecek kartu KIS PBI, memantau informasi keuangan desa, meninjau progres pembangunan di desa, serta informasi lainnya yang dibutuhkan oleh warga, termasuk mengurus berbagai surat pengantar.
Melihat hal tersebut, Hanies pun sangat mengapresiasi usaha yang dilakukan oleh Pemdes Mojowarno. Apa yang dilakukan Pemdes Mojowarno dapat mendukung visi dan misinya bersama bupati untuk menjadikan Rembang sebagai smart city atau kota pintar.
“Nanti kalau ini benar- benar jalan, sistemnya sudah oke, efeknya sudah ke mana-mana. Karena digitalisasi ini merupakan suatu kebutuhan mutlak dan harus kita lakukan terutama dalam pelayanan,” ungkap Hanies seperti dikutip dari rembangkab.go.id.
Sebagai informasi, layanan desa pintar yang diterapkan oleh Pemdes Mojowarno bukan hanya melalui pengadaan Anjungan Desa Mandiri, ada pula situs resmi milik desa, yakni mojowarno-rembang.desa.id yang menyajikan informasi tentang laporan keuangan, pembangunan, data statistik dan informasi lainnya. Pemdes Mojowarno mengaku menghabiskan anggaran sebesar Rp1 juta per tahun untuk biaya website. Sementara itu, untuk Anjungan Desa Mandiri, pemdes menghabiskan anggaran lebih dari Rp12 juta yang diambil dari APBDes tahun 2022.