DPUPKP Kota Yogyakarta Perbanyak Sumur Resapan di Titik Rawan Genangan Air
Kota Yogyakarta, Pos Jateng – Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta menambah jumlah sumur resapan di sejumlah titik rawan genangan air. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah genangan air dan banjir saat musim hujan.
Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air dan Drainase DPUPKP Kota Yogyakarta, Kurniadi Rahmawan mengatakan, pihaknya telah membuat sumur-sumur resapan di saluran drainase.
“Sumur resapan air hujan ini kami buat di saluran drainase. Fungsinya sumur resapan air hujan untuk meningkatkan kapasitas saluran sehingga mampu menampung air lebih banyak,” paparnya, Rabu (5/10).
Sumur resapan air hujan dibuat di sepanjang saluran drainase biasanya memiliki spesifikasi berdiameter 90 sentimeter dengan kedalaman tiga hingga empat meter. Masing-masing sumur resapan berjarak 10-15 meter.
Kurniadi menambahkan, sumur resapan juga membuat lumpur akan menumpuk di satu titik sehingga mempermudah pembersihan saluran drainase. Pihaknya telah membuat sumur resapan sejak 2012 dan tetap rutin dilakukan sampai sekarang.
“Kita sudah mulai buat sumur resapan sejak 2012. Sampai sekarang terus dilakukan. Untuk meningkatkan kapasitas saluran drainase sekaligus konservasi air tanah,” imbuhnya.
DPUPKP Kota Yogyakarta mencatat sejumlah titik di wilayahnya yang berpotensi tergenang air saat musim hujan, yaitu kawasan Kotabaru dan sekitar Panggung Krapyak.
“Titik genangan yang masih kerap muncul ada di sekitar Jembatan Gondolayu Kelurahan Kotabaru. Satu lagi di daerah perbatasan, di sekitar Panggung Krapyak. Untuk di kawasan Kotaged sudah mulai tertangani,” lanjut Kurniadi.
Lebih lanjut, Kurniadi menyebut, munculnya genangan air di sejumlah kawasan tersebut disebabkan kondisi drainase yang tidak lagi mampu menampung air dan sedimentasi lumpur di dalam saluran.
“Perbaikan drainase saat musim hujan juga dilakukan di Jalan Magelang serta di kawasan Wirosaban,” tandasnya.