DPRD Pati sepakati penambahan modal ke Bank Jateng

DPRD Pati sepakati penambahan modal ke Bank Jateng DPRD Pati sepakati penambahan penyertaan modal di Bank Jateng. Foto istimewa

Anggota Badan Pembentukan Perda (Bapemperda) DPRD Pati Maesaroh, mendorong pengembangan dan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), pada rapat penyertaan modal daerah, Selasa (18/7).

Dia menyampaikan terkait dengan penyertaan modal, DPRD menyepakati untuk dimasukan dalam program pembentukan Perda Kabupaten Pati 2023.

“Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati menyepakati adanya penyertaan modal oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati untuk Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah atau Bank Jateng pada perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023,” ungkapnya

Dengan adanya penyertaan modal daerah itu, diharapkan berdampak pada bertumbuhnya perekonomian daerah dan meningkatnya PAD Pemkab Pati melalui bagi hasil usaha atau dividen BUMD.

Penyertaan modal itu, juga untuk memenuhi kekurangan modal disetor sesuai roadmap di 2023. Di mana, sejak 2021, belum menambah penyertaan modal, karena adanya refocusing akibat pandemi Covid-19.

Selain itu juga dalam mempertahankan komposisi sharing kepemilikan saham Pemkab Pati pada PT Bank Jateng. Sampai dengan akhir 2022, sharing kepemilikan saham sebesar 2,24%. Jumlah itu, terbesar ketiga se-Jawa Tengah.

Maesaroh juga menegaskan, penyertaan modal tersebut tidak akan mengganggu pembiayaan pemilu maupun Pilkada 2024.

“Selain itu, penyertaan modal tersebut juga tidak akan mengganggu kinerja keuangan Pemkab Pati pada perubahan APBD 2023 maupun APBD 2024,” ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua DPRD Pati Ali Badruddin menyampaikan, terkait penyertaan modal Bank Jateng, bisa meningkatkan dividen bagi Pemkab Pati.

“Perubahan Propemperda tentang penyertaan modal di BUMD yaitu di Bank Jateng kita minta deviden. Yang mana untuk 2023 ini, penyertaan modal bertambah Rp3 miliar. Kemudian yang 2024, kita menambah Rp7 miliar untuk memenuhi rasio penyertaan modal,” ujar Ali.

Dengan penambahan modal itu, dapat menambah dividen atau keuntungan BUMD, sehingga bisa memberikan keuntungan kepada daerah.

“Tentunya kami berharap dengan pernyataan modal, dividen yang didapatkan pemerintah daerah juga lebih banyak. Kalau 2023 kalau enggak salah, kita dapat Rp23 miliar. Lumayan dividen dari Bank Jateng,” imbuhnya.