DPPKP Purworejo Kembangkan Produksi Garam Sistem Tunnel
Purworejo, Pos Jateng – Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kabupaten Purworejo mulai mengembangkan produksi garam pantai selatan. Kepala DPPKP Purworejo, Wasi Diono mengatakan, pembuatan garam dilakukan dengan memanfaatkan lahan bekas tambak udang dengan sistem tunnel.
“Pengenalan produksi garam sistem tunnel, sudah dilakukan oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal bekerjasama dengan DPPKP Kabupaten Purworejo,” kata Wasi, dilansir dari laman purworejokab.go.id.
Wasi menjelaskan, hasil produksi garam sistem tunnel yang sudah pernah dilakukan sebagai percontohan, merupakan jenis garam organik pansela yang mempunyai kandungan NaCl 97,49% dan berwarna putih bersih.
“Itu merupakan hasil analisis Sucofindo-Semarang pada 3 Mei 2021, sehingga garam ini dapat dimasukkan sebagai garam industri,” sambungnya.
Menurut Wasi, penggaraman sistem tunnel merupakan metode baru, yaitu model tertutup dengan lahan terasering. Penerapan model tertutup bertujuan agar produksi garam bisa berlangsung sepanjang tahun.
Adapun sistem pembuatan garam ini dilakukan secara organik, yakni tidak menggunakan bahan kimia serta ramah lingkungan.
“Sistem pembuatan garam ini adalah secara organik tidak menggunakan bahan kimia tambahan apapun serta ramah lingkungan, karena tidak menghasilkan limbah yang berbahaya bagi lingkungan. Sehingga produk yang dihasilkan adalah garam organik,” jelas Wasi.
Sementara itu, Bupati Purworejo, Agus Bastian mengatakan, wilayahnya memiliki panjang pantai sekitar 22 kilometer, sehingga sangat berpotensi menjadi daerah penghasil garam. Hal tersebut diutarakan Agus saat meninjau lokasi pembuatan garam di Desa Patutrejo Kecamatan Grabag.