Disdik Solo Tetapkan Zonasi PPDB SMP
Surakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), telah menetapkan zonasi penerimaan peserta didik baru (PPDB). Untuk sekolah menengah pertama negeri (SMPN), misalnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Surakarta, Etty Retnowati, menyarankan, orang tua calon siswa segera mendaftarkan anaknya ke sekolah zona I. Sesuai alamat rumah.
"Jarak yang dihitung nantinya antara sekolah dengan RT (rukun tetangga) tempat tinggal siswa. Nilai tidak diperhitungkan," ujarnya, beberapa waktu lalu.
Pembagian zonasi memedomani persebaran dan daya tampung sekolah dengan jumlah peserta didik dalam suatu wilayah. Calon siswa dalam zona I dengan pilihan sekolah pertama berada di kawasan sama, diprioritaskan diterima.
Bila daya tampung sekolah masih tak terpenuhi, dapat diisi calon siswa asal zona II yang mendaftar sekolah pilihan pertama di zona I. Jika masih lowong, bakal dipenuhi pendaftar di luar dua zona tersebut.
"Sebaliknya. Bila peserta didik yang mendaftar di zona I melebihi daya tampung sekolah, dilakukan seleksi menggunakan pemeringkatan jarak akses. Dari rumah ke sekolah," ucap Etty.
Kurang Sreg
Tak seluruh orang tua calon peserta didik menerima regulasi tersebut. Warga Pucangsawit, Waluyo, misalnya. Dia justru bingung ke mana akan mendaftarkan anaknya.
"Sebenarnya, saya kurang sreg soal zonasi. Anak saya inginnya ke SMPN 4 atau SMPN 3 sejak awal. Apalagi, kemungkinan nilai putri saya bagus. Akan tetapi, kalau melihat zonasi ini, susah mendaftar ke sana," ungkap dia.
Berdasarkan Petunjuk Teknis (Juknis) PPDB, terdapat enam sekolah zona I di Kelurahan Pucangsawit. SMPN 8, SMPN 13, SMPN 14, SMPN 20, SMPN 21, dan SMPN 26. Sedangkan zona II, menukil solopos.com, mencakup SMPN 11, SMPN 3, dan SMPN 16.
Pernyataan serupa disampaikan wali murid lainnya, Joko Wilono. Dirinya harap-harap cemas dengan kebijakan zonasi. Diharapkan Disdik menyosialisasikan dengan baik.
Pemkot, menurutnya, pun harus mampu meyakinkan wali murid. Bila seluruh sekolah memiliki kualitas sama. "Dengan demikian, orang tua juga tidak khawatir anaknya nanti sekolahnya bagaimana," tandasnya.