Disdag Kota Yogyakarta Buat Biopori Sampah Organik di Pasar Terban, Pasty dan Giwangan
Kota Yogyakarta, Pos Jateng - Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Yogyakarta membuat biopori sampah organik di Pasar Terban, Pasty dan Giwangan guna mengurangi produksi serta mengolah sampah organik di pasar. Kepala Disdag Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani memaparkan Disperindag Kota Yogyakarta melibatkan paguyuban pedagang dan pedagang untuk mengatasi tingginya debit sampah organik di pasar.
“Kita berkoordinasi secara internal maupun dengan teman-teman paguyuban pedagang dan pedagang itu sendiri. Perintah pimpinan, khusus untuk Disperindag Zero Sampah Anorganik Plus artinya kami juga harus mengelola organik karena memang debit sampah organik di pasar cukup banyak,” papar Vero seperti dikutip dari jogjakota.go.id di Kantor Disdag Kota Yogyakarta, Senin (31/7).
Selanjutnya, Vero menuturkan selama tahun 2023 pedagang pasar sudah menggecarkan gerakan mengolah sampah anorganik dan membawa pulang sampah organik. Hal tesebut mengurangi sumbangan sampah pasar dari 17 ton per hari menjadi 7,5 ton per hari.
“Kemudian evaluasi rutin tentunya kita lakukan, selama ini sampah pasar Kota Yogyakarta menghasilkan 17 ton per hari, sekarang sampah kami satu hari itu tinggal 7,5 ton. Kami berharap kepada seluruh pedagang untuk konsisten menghadapi situasi darurat sampah, jadi setiap hari kita ingatkan melalui relay radio untuk didengarkan di pasar,” tutur Vero.
Vero menargetkan produksi sampah pasar Kota Yogyakarta hanya 3,5 ton per hari. Ia berharap dukungan dari semua pihak agar target ini dapat tercapai.
“Tentunya minggu depan akan kita evaluasi lagi apakah ini efektif atau tidak, harapan kami kami bisa menurunkan lagi paling tidak turun tiga ton lagi sehingga harapan kami sampah harian tinggal 3,5 ton. Semoga dengan dukungan semua pihak baik dari dinas maupun dari pedagang dan seluruh komunitas yang ada di lingkungan pasar itu bisa terwujud,” tandasnya.