Bupati Sragen Tertibkan Rekening Sekolah
Sragen - Sebanyak 584 sekolah dasar (SD) dan menengah pertama (SMP) memilik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen, Jawa Tengah (Jateng), dikabarkan, memiliki 2.000 rekening bank. Ini merujuk temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, pun meminta ada penertiban. Ingin satu akun per lembaga pendidikan. Ke depannya, rekening sekolah harus ditetapkan melalui surat keputusannya (SK).
"Kalau sekolah mau menghendaki memiliki 2-3 rekening, harus dibicarakan lebih lanjut. Dengan syarat, semua rekening bank harus aktif dan harus ada SK Bupatinya," ujarnya, beberapa saat lalu.
SD negeri se-Sragen berjumlah 535 unit. Sedangkan jenjang menengah pertama ada 49 sekolah.
Yuni pun meminta seluruh pimpinan SD dan SMP tertip dalam pelaporan dana bantuan operasional sekolah (BOS). Harus merujuk postur anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Sekretaris Daerah Sragen, Tatag Prabawanto, menambahkan, pelaporan dana BOS harus diperinci penggunaannya. Belanja langsung, taklangsung, dan barang-jasa. Bukan sekadar pemasukan dan pengeluaran.
Sementara, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, Prihantomo, membenarkan, setiap sekolah memiliki lebih dari satu rekening. Per akun untuk penerimaan yang berbeda-beda.
Terkait membeludaknya jumlah rekening, menurut dia, disebabkan peralihan. Sehingga, akun lama masih terdaftar. Belum ditutup. "Padahal, rekening lama sudah tidak aktif dan mungkin tidak ada saldonya," katanya.
Dirinya melanjutkan, acapkali ada perbedaan dalam pelaporan antarrekeining. Bunga bank pemicunya. "Ke depan dihilangkan. Sehingga, laporannya bisa sama dengan pembukuan," tandasnya.