Buaya Muara Masih Berseliweran di Sungai Kuripan Pekalongan
PEKALONGAN - Sebanyak tiga ekor buaya muara muncul di Sungai Kuripan di Kota Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng). Belum bisa dievakuasi hingga hari ini (Jumat, 5/7).
"Hari ini rencana evakuasi. Namun, karena semalam hulu hujan, menjadikan air sungai naik," ujar relawan Animals Keeper Pekalongan, Agung Saputra.
Kondisi tersebut membuat buaya kian leluasa bergerak. Menyelam ke dasar sungai. Relawan pun memilih memasang perangkap.
Dua ekor buaya merupakan anakan. Berumur sekitar 1,5 tahun. Panjangnya kurang dari satu meter. Sisanya indukan.
Upaya penangkapan buaya muara turut melibatkan instansi lain. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pekalongan. Misalnya.
Kian Banyak
Seorang warga, Bahrul Ulum, mengungkapkan, Sungai Kuripan sejak lama didiami buaya muara. Awalnya sekadar satu ekor dewasa. Beberapa tahun silam.
Dicontohkannya dengan pengalaman tiga tahun silam. Seekor buaya dewasa dari hilir naik ke hulu. Akibat sungai meluap.
"Saat itu, kami kira tidak menetap di sini. Ternyata malah bertambah banyak," katanya.
"Sekarang, kok, nambah-nambah. Kita khawatirkan di dasar sungai ada banyak buayanya," tambah dia.
Bahrul melanjutkan, buaya sering muncul saat siang. Terlebih, kala ada ayam mati dibuang ke sungai. Bangkai langsung disantap.
"Di atas sini, kan, ada peternakan. Kalau ayam mati, dibuangnya ke sungai. Menjadi makanan buaya-buaya," bebernya.
Sementara, Agung berpandangan, ternak ayam menjadi penyebab buaya betah. Pangkalnya, suplai makanan mesti aman. Agar mereka bertahan hidup.
Tiada predator. Faktor lain buaya muara menetap di Sungai Kuripan. Sehingga, menukil detikcom, telur-telur aman dari pemangsa.