BST Minta Disubsidi Pemkot Surakarta

BST Minta Disubsidi Pemkot Surakarta Bus Batik Solo Trans (BST) melintasi jalanan Kota Surakarta, Jateng. (Foto: Pemkot Surakarta)

SURAKARTA - PT Bengawan Solo Trans (BST) meminta subsidi terhadap Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta, Jawa Tengah (Jateng). Keuntungan dari penjualan karcis tak menutup ongkos opersional bus Batik Solo Trans.

Jumlah penumpang BST, terang Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Surakarta, Hari Prihatno, cenderung menurun. Tingkat keterisian pengumpang rerata setengah dari kapasitas bus. Itu kala jam-jam sibuk.

Operator telah berbicara dengan pemkot terkait masalah ini. Namun, hingga kini usulannya masih dalam fase kajian. "Sebab, menyangkut alokasi anggaran yang harus dibahas bersama legislatif," ujarnya, Jumat (17/5).

Apalagi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah merancang skema bantuan bagi penyelenggaraan transportasi umum perkotaan. "Solo termasuk kota yang nantinya menjadi pilot project," imbuh Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo.

Berdasarkan info yang dihimpunnya, ungkap dia, bantuan bukan dalam bentuk subsidi penumpang. Namun, pemerintah menanggung gaji kru bus, pengadaan armada, dan kewajiban tertentu.

"Tim dari Kemenhub sudah menyampaikan paparan ke Pemkot Solo. Kemungkinan besar program itu baru dapat diaplikasikan sekitar tahun 2020 mendatang," ucap Rudy, sapaannya.

Di sisi lain, dirinya beranggapan, penyelenggaraan layanan angkutan umum perkotaan tak boleh berhenti. Mengutip KR, pemerintah mesti mengelolanya.

Bagi dia, beragam upaya mesti dilakukan. Sehingga, pelayanan transportasi publik tetap murah, nyaman, aman, dan tepat waktu.