BPBD Kota Semarang Pasang 2 Alat EWS Banjir
Semarang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), memasang dua alat peringatan dini (early warning system/EWS), untuk mengantisipasi terjadinya banjir.
Fungsi alat EWS banjir mirip dengan sistem kendali lalu lintas kendaraan (area traffic control system/ATCS) milik Dinas Perhubungan (Dishub), memantau kondisi di lapangan melalui kamera.
"Itu bisa digunakan untuk memantau, melalui Android. Nanti terlihat, apabila debet air sudah menyentuh tanda-tandanya. Yakni, hijau yang artinya masih normal, kuning mulai hati-hati, dan merah itu sudah awas," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Semarang, Agus Harmunanto, Minggu (11/11).
Alat tersebut, dipasang di dua titik langganan banjir. Kelurahan Banjardowo, Kecamatan Genuk dan Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang.
Bila debet air meningkat, BPBD Kota Semarang bakal memberikan peringatan ke warga sekitar melalui pengeras suara. Sehingga, masyarakat dapat menyiapkan diri dan mengamankan barang-barang berharga.
"Jadi, aplikasi EWS banjir itu bisa digunakan seluruh masyarakat. Tidak hanya mereka yang ada di titik rawan banjir," jelas Agus. "Miriplah dengan ATCS milik Dishub," imbuh dia.
Hasil Pemetaan
Berdasarkan hasil pemetaan BPBD Kota Semarang, ada beberapa titik rawan banjir dan longsor pada musim hujan. Misalnya, wilayah timur meliputi Kecamatan Genuk, Gayamsari, dan Semarang Utara.
Sedangkan di wilayah barat, meliputi Kecamatan Mijen dan Tugu. Begitu pula di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Pengkol, di mana hulunya dari Kabupaten Semarang dan hilirnya masuk Sungai Banjir Kanal Timur (BKT), Sawah Besar, Genuk dan Kaligawe. Lalu, DAS Sungai Babon, Rowosari.
"Di Sungai BKT itu, kan, saat ini sedang dilakukan revitalisasi. Saya berharap, itu dampaknya juga tidak banjir. Kalaupun terjadi banjir, juga semoga tidak terlalu tinggi," harapnya.
Adapun titik rawan banjir di wilayah barat, meliputi Kelurahan Mangkang Wetan dan Mangkang Kulon. Sampai kini, salah satu tanggul yang jebol di Mangkang Wetan belum diperbaiki.
BPBD Kota Semarang sudah melakukan antisipasi sementara, mengingat perbaikan merupakan wewenang Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.
"Rencana memang, BBWS itu tahun 2019 akan memperbaiki seluruh tanggul yang ada di Kecamatan Tugu, termasuk untuk drainasenya," tutup Agus.