BPBD Klaten Gelar Sosialisasi Pascabencana Rumah Tahan Gempa
Klaten, Pos Jateng – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten menggelar sosialisasi pascabencana bangunan rumah tahan gempa di Desa Pereng, Kecamatan Prambanan, Rabu (22/6). Sosialisasi ini digelar untuk memberikan pemahaman bagi masyarakat terkait bangunan rumah yang tahan guncangan.
Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto menjelaskan, konsep bangunan rumah tahan gempa itu penting dipahami warga. Pasalnya, berkaca pada peristiwa gempa bumi tahun 2006 silam, ada sekitar 1.045 korban meninggal dunia, yang mayoritas disebabkan karena tertimpa bangunan roboh akibat getaran gempa.
Dirinya melanjutkan, materi yang disampaikan dalam sosialisasi tersebut meliputi gempa bumi serta upaya mitigasi. Selain itu, disampaikan pula materi terkait bangunan rumah yang tahan gempa.
“Prinsipnya, bangunan rumah itu dalam getaran magnitude tertentu, tingkat kerusakannya tidak parah. Struktur utama bangunan masih ditopang sehingga memudahkan orang yang ada di dalam bangunan untuk evakuasi,” ujar Nur.
Lebih jauh lagi, pihaknya menjelaskan bahwa sasaran dari sosialisasi ini antara lain adalah ibu-ibu, tukang bangunan, serta mandor. Disinggung terkait alasan mengapa sosialisasi ini menyasar ibu-ibu, Nur menyebut, karena ibu-ibu biasanya berada di dalam rumah, sehingga penting bagi mereka untuk memahami apa yang harus dilakukan saat gempa terjadi.
“Sasaran sosialisasi termasuk ibu-ibu atau kelompok wanita agar mereka memahami apa yang harus dilakukan ketika terjadi gempa bumi. Ibu biasanya ada di dapur atau di dalam rumah dan biasa bersama anak-anak mereka,” pungkasnya.
Sosialisasi ini sendiri telah digelar di tiga desa sejak pekan lalu, yakni Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno; Desa Kadilanggon, Kecamatan Wedi; serta Desa Pereng, Kecamatan Prambanan. Dilansir dari akun BPBD Klaten, sosialisasi tersebut melibatkan petugas dari BPBD serta Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Klaten sebagai narasumbernya.