BPBD Gunung Kidul Perluas Jaringan Desa Tangguh Bencana
GUNUNG KIDUL-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), akan memperluas jaringan desa tangguh bencana menyusul kompleksnya potensi bencana dari kekeringan, longsor, banjir, hingga pohon tumbang.
"Program ini sebagai bagian dari kesiapsiagaan kebencanaan ke masyarakat," kata Kepala Pelaksana BPBD Gunung Kidul, Edy Basuki di Gunung Kidul, Minggu (17/11).
Pihaknya akan membentuk enam desa tangguh bencana tahun depan, agar masyarakat sigap menghadapi potensi bencana yang menerjang di wilayah tersebut.
"Rencananya di tahun depan, jaringan desa tangguh bencana akan ditambah enam desa. Tapi untuk kepastian desa masih harus dikoordinasikan dengan BPBD provinsi,” jelasnya.
Tahun 2019, jelas Edy, total desa tangguh bencana di Gunung Kidul sebanyak 56 desa dari 144 desa, yakni Songbanyu; Jepitu; Karangawen; Watusigar; Giricahyo, dan empat desa lainnya meliputi Siraman, Serut, Bejiharjo dan Beji.
Jumlah tersebut masih sangat sedikit dibanding dengan potensi kebencanaan yang ada.
BPBD setempat berharap dengan berbagai pelatihan, masyarakat bisa mengerti terkait dengan mitigasi kebencanaan sehingga dapat melakukan respon yang cepat agar kerugian pada saat musibah bisa ditekan.
"Kami tidak tahu kapan terjadi bencana sehingga yang bisa dilakukan dengan antisipasi melalui mitigasi,” tutupnya. (Ant)