BPBD Bantul Relokasi 15 KK yang Tinggal di Kawasan Rawan Bencana
Bantul, Pos Jateng – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul akan merekolasi 15 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di kawasan rawan bencana tanah longsor dan banjir. Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Penanganan Pascabencana BPBD Bantul, Suprihana mengatakan, sejumlah KK tersebut tinggal di Kecamatan Imogiri.
“Berdasarkan hasil pendataan terdapat 15 KK yang tinggal di daerah rawan bencana di Kecamatan Imogiri, yakni di Kalurahan Wukirsari, Karangtengah, dan Wonolelo,” paparnya, Senin (4/7).
Suprihana menambahkan, pihaknya belum dapat memastikan kapan relokasi akan dilakukan. Hingga kini pihaknya masih mempersiapkan pengkajian terkait program relokasi tersebut.
“Kalau untuk proyek rehabilitasi dan rekronstruksi rumah yang terdampak bencana tanah longsor dan banjir akan dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP). Kita hanya mendata area rawan bencana dan mengukur talut serta tebing yang longsor,” imbuhnya.
Untuk penguatan mitigasi bencana, lanjut Suprihana, BPBD terus melakukan edukasi, terutama di daerah wisata dengan kondisi lahan yang cukup ekstrem.
“Kita terus edukasi terkait mitigasi bencana. Sebenarnya yang banyak kerawanan sekitar sungai itu. Di sana kan banyak kegiatan masyarakat, bahkan banyak titik wisata atau destinasi yang diinisiasi masyarakat,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo mengatakan, pihaknya saat ini sedang berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) dan Kraton Nyayogyakarta Hadiningrat untuk merelokasi sejumlah KK di daerah rawan bencana tersebut ke lahan Sultan Ground (SG).
“Alokasi tahun ini sedang dilakukan pendekatan dan matur kepada Ngarso Dalem (Sri Sultan Hamengkubuwono X). Ada beberapa lahan SG di daerah Karangtengah untuk mengalihkan masyarakat yang tinggal di rawan bencana,” pungkasnya.